MENCEKAM! Dicap Tidak Mendukung NKRI, 1300 Orang Diamankan
jpnn.com - JAYAPURA - Aksi demo tanpa izin aparat itu akhirnya berlangsung rusuh. Sekitar 1.300 simpatisan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang nekat melakukan aksi demo meskipun tidak mendapat izin dari Polda Papua, diamankan polisi, Senin (2/5).
Aparat Mako Brimob Kotaraja dan Mapolres Jayapura Kota terpaksa mengambil tindakan tegas. Namun setelah beberapa jam, simpatisan KNPB ini akhirnya dipulangkan. Meskipun demikian Kepolisian tetap akan meminta pertanggungjawaban dari pimpinan KNPB.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengaku pihaknya telah mencoba melakukan upaya pengamanan dan sekaligus langkah-langkah tegas terhadap kelompok KNPB yang memotori usaha demonstrasi.
Kapolda Waterpauw kembali mengakui adanya pengajuan permohonan dari KNPB untuk menyampaikan pendapat di muka umum, namun pihaknya tidak memberikan rekomendasi atau izin untuk menyampaikan pendapat di muka umum.
“Jadi muara atau ujungnya mereka menyampaikan di muka umum itu yaitu mereka berafiliasi dengan kelompok pro merdeka. Mereka inginkan ULMWP masuk dalam keanggotaan MSG atau kumpulan negara–negara Melanesia yang membawa aspirasi mereka mencapai referendum. Kami menganggap ini bertentangan dengan negara, dan tidak mendukung NKRI,” ungkapnya, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Selasa (3/5).
Dia mengatakan, apa yang dilakukan Polda Papua dan jajarannya sudah sangat koperatif dan humanism. “Kami sedang mendata kemungkinan korban. Soal ekses dari suatu masalah itu wajar dan biasa. Anggota kami terkena lemparan dan mereka juga ada empat orang yang mendapat luka ringan dan kami siap mengobati kalau mereka mau, dan dimediasi oleh Komnas Ham,” pungkasnya.
Sementara itu, dari pantauan Cenderawasih Pos di Lingkaran Abepura terlihat sekitar 100 pendemo mulai melakukan orasi pukul 09.00 WIT yang kemudian dilokalisir ke pertigaan Jalan Biak Abepura. Di sini pendemo hanya berorasi sambil duduk dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Namun satu jam kemudian atau pukul 10.00 WIT aparat langsung mengambil tindakan dengan membubarkan para pendemo dengan menaikkan massa ke truk. Massa kemudian dibawa ke Mako Brimob untuk dilakukan pendataan. Disinilah situasi sempat tegang karena banyak yang tak mau menuruti perintah Polisi dan melakukan perlawanan.
Ada juga bentuk perlawanan dengan pelemparan batu yang dilakukan dari arah jalan Biak. Alhasil seorang perwira berpangkat Kompol sempat terkena pecahan batu di bagian mata, untungnya hanya luka ringan. Namun ini tak berlangsung lama karena saat itu juga massa yang melempar batu langsung berlarian menyelamatkan diri. Massa akhirnya berhamburan dan memilih untuk menaiki bus yang disiapkan meski dalam kondisi overload.
- Pj Gubernur Sumsel Jamin keselamatan Umat Katolik Saat Misa Natal 2024
- Eks Pejabat di Balik SPPD Fiktif DPRD Riau Bakal Dicekal ke Luar Negeri
- Polda Riau Musnahkan Setengah Ton Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Bukti Komitmen Kami
- Komisi III DPRD Kota Bogor Pastikan Pengelolaan Anggaran Efektif
- Terdakwa Pembunuhan Mahasiswi di Aceh Dijatuhi Hukuman Mati
- Penyelam yang Hilang di Kukar Ditemukan Sudah Meninggal Dunia