Mencekam, Toko-tokok Milik Etnis Tionghoa Langsung Tutup
“Hanya dua toko milik keturunan Arab,” tutur Bakir, security yang mengaku warga Jalan Dr Wahidin, Besusu Tengah.
Kata dia, bukan hanya Pertokoan Hasanuddin dan Jalan Gajah Mada saja, toko-toko etnis Tionghoa yang ditutup sementara.
Tapi beberapa ruko di Jalan Imam Bonjol juga ditutup. Mereka tak mau ambil risiko. Jangan sampai terjadi aksi spontan yang justru tidak diinginkan.
“Hampir di sepanjang jalan yang dilalui massa pendemo tidak buka. Semoga saja tidak anarkis,” harap security yang sudah empat tahun menjadi petugas keamanan di Pertokoan Hasanuddin tersebut.
Memang betul. Di Jalan Imam Bonjol hingga Gajah Mada, setiap hari selalu ramai dengan aktivitas bongkar muat barang dan aktivitas jual beli.
Namun Jumat itu bak hari libur. Pegawai toko terlihat hanya bersantai-santai duduk di depan toko.
Ketika massa aksi melintas, mereka sempat mengambil gambar dan merekamnya di handphone genggam.
Beberapa orang anggota kepolisian pun tampak berjaga-jaga di salah satu ruko di Jalan Gajah Mada.
AKSI unjuk rasa ummat Islam di Kota Palu, Sulteng, menuntut pihak kepolisian segera mengusut secara adil kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu