Mencekam, Toko-tokok Milik Etnis Tionghoa Langsung Tutup
“Hanya dua toko milik keturunan Arab,” tutur Bakir, security yang mengaku warga Jalan Dr Wahidin, Besusu Tengah.
Kata dia, bukan hanya Pertokoan Hasanuddin dan Jalan Gajah Mada saja, toko-toko etnis Tionghoa yang ditutup sementara.
Tapi beberapa ruko di Jalan Imam Bonjol juga ditutup. Mereka tak mau ambil risiko. Jangan sampai terjadi aksi spontan yang justru tidak diinginkan.
“Hampir di sepanjang jalan yang dilalui massa pendemo tidak buka. Semoga saja tidak anarkis,” harap security yang sudah empat tahun menjadi petugas keamanan di Pertokoan Hasanuddin tersebut.
Memang betul. Di Jalan Imam Bonjol hingga Gajah Mada, setiap hari selalu ramai dengan aktivitas bongkar muat barang dan aktivitas jual beli.
Namun Jumat itu bak hari libur. Pegawai toko terlihat hanya bersantai-santai duduk di depan toko.
Ketika massa aksi melintas, mereka sempat mengambil gambar dan merekamnya di handphone genggam.
Beberapa orang anggota kepolisian pun tampak berjaga-jaga di salah satu ruko di Jalan Gajah Mada.
AKSI unjuk rasa ummat Islam di Kota Palu, Sulteng, menuntut pihak kepolisian segera mengusut secara adil kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408