Mencetak Film Sukses Ala Sineas Australia
Terus terang film ini terinspirasi oleh pengalaman saya pribadi sebagai anak veteran perang.
Saat film dibuat, apakah anda tahu bahwa film itu akan masuk nominasi penghargaan?
Tentu saja tidak, saya tak pernah tahu. Anda benar-benar tak bisa tahu soal itu. Festival bisa jadi sulit bergantung pada panel jurinya dan juga bergantung pada film lain yang ada di festival itu, jadi sangat sulit untuk memprediksi festival film. Ya, anda benar-benar tak bisa tahu sebelumnya.
Menurut anda, bagaimana film bisa berperan dalam hubungan Australia-Indonesia?
Wah ini pertanyaan yang susah. Jadi begini, di film pendek saya yang terbaru ‘The Ravens’, saya menampilkan PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder (Gangguan Stres Pasca Trauma). Nah gangguan ini menimpa siapa saja dari berbagai profesi, dan saya menulis ‘The Ravens’ se-universal mungkin yang saya bisa, dan saya tak mau mengaitkan film ini dengan perang atau konflik tertentu sehingga film ini tetap bisa relevan dan universal sepanjang masa. Saya pikir dengan alasan seperti itu, saya harap sebuah film bisa relevan dengan berbagai latar belakang dan pesannya mudah dipahami siapa saja dimana saja, termasuk di Indonesia.
Bagaimana cara seorang Jennifer Perrott membuat pencinta film menonton film garapannya?
Saya pikir anda harus membuat film sebaik mungkin. Salah satu kunci yang membuat film sukses adalah penonton menyukai karakternya dan mereka juga suka ceritanya. Dan itulah bagi saya ukuran sebuah film bisa dibilang sukses. Memang beberapa film lebih mudah dipasarkan seperti film blockbuster produksi Hollywood, dan beberapa film memang harus didistribusikan dengan cara lain dan bergantung pada penilaian dari mulut ke mulut untuk mempublikasikannya, tapi itu bukan ukuran kesuksesan. Walau tak saya pungkiri, film saya masuk kategori yang kedua.
Jennifer Perrott adalah salah satu sutradara film pendek Australia yang film terbarunya ‘The Ravens’ mendapat penghargaan di Asia Pacific International
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025