Mencitrakan Diri Dizalimi Tak Efektif Lagi Jaring Simpati

jpnn.com - JAKARTA - Kemunculan iklan kematian atau obituari dengan gambar calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP), Joko Widodo yang beredar di media sosial dinilai sebagai bentuk kampanye hitam. Namun, tidak menutup kemungkinan kampanye hitam tersebut justru dimanfaatkan tim Jokowi untuk menimbulkan kesan dizalimi.
Menurut pengamat politik Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad, kampanye pencitraan sebagai pihak terzalimi sudah tidak efektif lagi. Pasalnya, masyarakat semakin cerdas dan tidak mudah termakan kampanye pencitraan.
"Bisa dimanfaatkan kelompok Pak Jokowi untuk memberi kesan dizalimi, disudutkan. Menurut saya jadi tidak efektif karena masyarakat semakin cerdas," kata Herdi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (10/5).
Herdi menuturkan, pencitraan dizalimi terkesan mengulang-ulang dan membosankan. Karenanya Herdi menyarankan agar kampanye diarahkan untuk mencerdaskan masyarakat dengan beradu visi misi yang terukur.
"Visi misi yang jelas terukur. Misalnya, bagaimana memajukan kedaulatan ekonomi. Bagaimana mekanisme, metode, dan caranya? Bagaimana kerjanya, langkahnya, kebijakannya. Masyarakat ingin tahu itu dibanding kampanye dikabarkan meninggal. Itu tidak konstruktif," ujar Herdi. (dil/jpnn)
JAKARTA - Kemunculan iklan kematian atau obituari dengan gambar calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP), Joko Widodo yang beredar di media
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan