Mencoba Bertahan di Tengah Pandemi, Air Asia Jualan Sayur, Qantas Airways Dagang Piyama
jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan maskapai penerbangan termasuk salah satu yang merasakan dampak ekonomi signifikan dari pandemi covid-19 selama beberapa bulan ini.
Ini berdampak pada turunnya penumpang yang bepergian menggunakan pesawat terbang. Pesawat pun banyak dikandangkan dan maskapai kehilangan pendapatan dalam jumlah besar.
Upaya perbaikan diperkirakan berlangsung dalam hitungan tahun dan memakan anggaran yang tak kecil.
Sejumlah maskapai dunia pun bertahan dengan berbagai cara untuk tetap hidup di tengah pandemi. Berikut sejumlah upaya yang dilakukan maskapai:
Menyewakan Pesawat
Penerbangan internasional dari maskapai Australia, Qantas Airways ngandang hingga pertengahan 2021. Maskapai ini pun menyewakan salah satu pesawat Boeingnya, Dreamliners, untuk tujuan wisata di langit antartika.
Antartica Flights menyewa pesawat dan kru Qantas untuk tujuh penerbangan antara November dan Februari. Penerbangan berlangsung hingga 14 jam, dan kelas bisnis terisi penuh dan biaya penerbangan mencapai USD 5.850.
Jual Piyama Online
Air Asia Group Bhd termasuk yang terkena dampak ekonomi akibat pandemi covid-19 selama beberapa bulan ini.
- Menekraf Gandeng Maskapai Penerbangan untuk Majukan Ekonomi Kreatif Indonesia
- 6 Destinasi Menarik di Cairns Australia, Harga Tiketnya Murah
- Garuda Indonesia Berencana Menambah 15 hingga 20 Pesawat Tahun Depan
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- Paket SNAP! AirAsia MOVE Bikin Libur Natal Makin Menyenangkan dan Lebih Murah
- Aplikasi AirAsia MOVE Merilis Fitur Baru Manage My Booking