Mencuci Otak Nazaruddin
Kamis, 18 Agustus 2011 – 02:53 WIB
Lalu mengapa dia langsung loyo begitu tertangkap? Menatap mata orang lain saja sudah tak sanggup? Jalannya pun tak lagi tegap? Pertama, dia shock, under estimate, salah perhitungan oleh asumsinya sendiri. Ternyata, aksesibilitas Nazar yang kuat dengan orang-orang penting itu tidak bermakna sama sekali ketika sudah ditangkap polisi Kolombia!
Ternyata, duit segebok bergambar George Washington itu tidak bisa membeli hukum, dan menyogok aparat. Ternyata, sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya gawal juga! Dia tertangkap polisi?
Dan ketika ditangkap, ternyata, dia juga tetap diborgol, dan diperlakukan layaknya teroris atau pembunuh berdarah dingin? Pikirnya borgol itu segera dilepas, karena dia adalah seorang legislator? Jenis kejahatannya juga bukan kelas yang membuatnya berpotensi lari, sembunyi dan menghilang. Ternyata, sampai turun di Halim Perdanakusuma pun masih diborgol dan menjadi bahan kejaran reporter media?
Saya kira Nazaruddin lebih kaget lagi, ketika semua media nasional mengekspose peristiwa ini dan gencar memberitakan running kasusnya. Ibarat sudah jatuh, tertimpa “media” lagi. Ya, nasib mu Din! (***)
HAI, apa kabar Din? Masih belum mau makan dan minum? Masih trauma dan takut diracun? Atau memang sedang diet sekaligus menjalankan ibadah puasa,
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing