Mencuri Ninja

Oleh: Dahlan Iskan

Mencuri Ninja
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Namun, Cyber Ninjas tidak mengatakan begitu di laporan akhirnya. Yang dilaporkan ialah: perlunya penyempurnaan sistem Pilpres yang akan datang.

Hasil laporan Cyber Ninjas itu diberikan ke Senat yang memberinya kerja. Namun, beredar juga versi yang sudah ditukangi: Cyber Ninjas telah menemukan berbagai kecurangan sehingga sistem pilpres mendatang harus disempurnakan.

Saya kagum pada dua-duanya: begitu gigih pihak Trump mempersoalkan hasil pilpres, tetapi begitu jujur juga Pilpres di sana. Sampai pun diselidiki tingkat ninja tidak juga ditemukan kecurangan.

Padahal sebagian besar surat suara itu dikirim lewat pos. Kok ya jujur semua. Padahal surat suara yang mencurigakan itu sudah disisihkan. Dipilah. Dicocokkan dengan alamat, nomor penduduk sampai pun diselidiki nama orang tua mereka.

Jujur kok sampai sebegitunya.

Saya pun ingat perbuatan memalukan yang pernah saya lakukan di Amerika. Yang berhubungan dengan ketidakjujuran itu.

Kejadiannya 40-an tahun lalu. Saya lagi belajar bahasa Inggris di Santa Barbara, pertengahan San Francisco –Los Angeles. Saya tinggal di rumah orang Amerika –kulit putih.

Kejadiannya sendiri di kelas –waktu belajar. Teman sekelas saya dari berbagai negara yang berbahasa non-Inggris.

Secara resmi Cyber Ninjas hanya dapat anggaran USD 150.000, tetapi dukungan dari perorangan jauh lebih besar dari itu. Media di Amerika menyebut sampai angka USD 1,5 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News