Mendadak jadi Jutawan, 15 Keluarga Mundur dari PKH

Mendadak jadi Jutawan, 15 Keluarga Mundur dari PKH
KPM PKH Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo menandatangani surat pernyataan pengunduran diri di Balai Desa Kapungan, Kamis (8/4). Foto: ANGGA PURENDA/RADAR SOLO

"Jadi untuk di Kecamatan Polanharjo sendiri terdapat 27 KPM PKH. Tetapi sudah ada 15 KPM yang mengundurkan diri. Ekonomi mereka telah meningkat usai menerima ganti rugi itu," ucap Theo.

Kepala Desa Kapungan Rahim Fauzi mengapresiasi warganya yang dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan telah mengundurkan diri dari progam PKH.

Dia berharap dengan adanya KPM yang mengundurkan diri, selanjutnya bantuan PKH bisa dialihkan bagi keluarga lain yang membutuhkan.

"Saya sangat berterima kasih kepada KPM PKH yang secara langsung sepakat untuk mengundurkan diri. Apalagi dinyatakan dalam surat pernyataan sehingga dipastikan tidak ada paksaan," ucap Rahim.

Dia menambahkan, luasan lahan di Desa Kapungan yang terkena proyek Jalan Tol Solo-Jogja sekitar 23 hektare. Menyasar lahan pertanian hingga rumah warga, yang secara bertahap sudah menerima UGR.

"Mereka yang menriam UGR rata-rata adalah waris. Jadi dari total UGR yang diterima masih dibagi lagi ke anggota keluarganya," ucapnya.

Salah satu KPM PKH yang mengundurkan diri asal Desa Kapungan, Sudalmi, 45, mengaku secara ikhlas mundur sebagai penerima bantuan dari pemerintah tersebut.

“Yang terkena tol itu lahan persawahan seluas 3.150 meter persegi milik orang tua. Menerima uang ganti rugi sebesar Rp 2,77 miliar. Dibagi dengan anggota keluarga lainnya, sehingga saya mendapatkan sekitar Rp 260 juta. Rencananya mau saya gunakan untuk tabungan anak,” kata Sudalmi yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani. (ren/ria)

15 Keluarga mendadak jadi jutawan, salah satunya mendapatkan sekitar Rp 260 juta.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News