Mendadak Melempem, Iran Sebut Membalas Kematian Ismail Haniyeh Bukan Prioritas

jpnn.com, NEW YORK CITY - Republik Islam Iran mengaku tidak ingin pembalasannya terhadap Israel merusak prospek perdamaian di Gaza.
Sikap ini bertolak belakang dengan yang disampaikan petinggi-petinggi Iran menyusul kematian pentolan Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu.
Ketika itu, Teheran dengan tegas menyalahkan Israel dan bersumpah akan melancarkan balas dendam.
Kini, perwakilan permanen Iran di PBB mengatakan bahwa gencatan senjata permanen di Gaza adalah prioritas utama pemerintahnya.
Sebagai negara Timur Tengah yang paling lantang dalam urusan mengutuk Israel dan sekutu-sekutunya, Iran tentu saja tetap mengecam pembunuhan Haniyeh di Teheran sebagai pelanggaran keamanan dan kedaulatan nasional.
Namun, perwakilan Iran di PBB memastikan Teheran akan mendukung setiap kesepakatan damai yang diterima oleh Hamas.
Iran menekankan haknya untuk membela diri, tetapi juga menekankan bahwa mereka berharap tanggapannya tidak akan menghalangi upaya gencatan senjata yang sedang berlangsung.
Sikap melempem Iran ini menyusul seruan dari para pemimpin dari Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat agar perundingan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas dimulai kembali.
Sebelumnya, para petinggi Iran di Teheran dengan lantang menyalahkan Israel dan bersumpah akan melancarkan balas dendam atas kematian Haniyeh
- Soal Evakuasi 1.000 Warga Palestina, TB Hasanuddin: Harus Dipertimbangkan Matang
- FPN Wanti-Wanti Prabowo soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
- Permalukan Trump, Iran Tegaskan Ogah Berunding Langsung dengan Amerika
- Sesumbar, Donald Trump Klaim AS Lakukan Perundingan Langsung dengan Iran
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Amerika Bakal Persulit Pemohon Visa yang Suka Menghina Israel di Medsos