Mendag: APEC Berdayakan Usaha Kecil

Mendag: APEC Berdayakan Usaha Kecil
Mendag: APEC Berdayakan Usaha Kecil
Pertemuan bilateral itu juga mengangkat topik mengenai Environmental Goods (EGs) List dan Notice of Data Availability (NODA) Palm Oil. Tahun lalu disepakati ada 54 produk dalam daftar EGs. Tapi, komoditas penting Indonesia, yakni minyak kelapa sawit, tidak masuk di dalamnya. "Kami meminta AS, Kanada, dan Cile menyetujui usul Indonesia untuk memasukkan produk minyak kelapa sawit dan karet dalam daftar EGs," ungkapnya.

Untuk meyakinkan tiga negara tersebut, Gita merujuk kepada verifikasi US Environmental Protection Agency (EPA) ke Indonesia bahwa tidak ada bukti yang kuat yang menunjukkan produksi minyak sawit Indonesia melanggar lingkungan. "Karena itu, kami ingin AS mempertimbangkan verifikasi US EPA terhadap isu NODA Palm Oil," ujar Gita.

Selain itu, pertemuan bilateral tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan dagang dan investasi di antara dua negara. Dengan AS, Indonesia siap melaksanakan pertemuan US-Indonesia Trade and Investment Framework Agreement-Trade Investment Council (TIFA-TIC) pada level pejabat tinggi (senior official meeting). AS mengusulkan pertemuan itu diadakan awal Juni 2013 di Washington DC.

Sedangkan, Kanada menilai, perundingan Foreign Investment Protection Agreement (FIPA) antara Kanada dan RI penting untuk ditindaklanjuti. Sebab, itu dapat menjaga stabilitas investor Kanada di Indonesia dan sebaliknya. Selain itu, pihak Kanada meminta penjelasan lebih lanjut terkait dengan kebijakan terbaru Indonesia di sektor pertambangan.

SURABAYA - Puncak rangkaian pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Surabaya berlangsung mulai kemarin (20/4). Para menteri perdagangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News