Mendag Gagas Bahan Pangan Diangkut Pesawat dan KA

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berupaya untuk memangkas waktu pengiriman kebutuhan bahan pokok pangan dari berbagai daerah ke Jakarta.
Hal itu dilakukan untuk menekan tingginya biaya logistik. Karenanya ia berencana untuk memaksimalkan pemanfaatan kereta api dan pesawat terbang, sebagai moda transportasi logistik bahan kebutuhan pokok.
"Minggu depan, saya akan membahas dengan Kementerian Perhubungan masalah logistik. Bagaimana memanfaatkan kereta api supaya angkutnya lebih cepat supaya bisa memotong biaya perjalanan," tutur Rachmat Gobel di Jakarta, Jumat (21/11).
Dijelaskan, menggunakan angkutan darat seperti truk untuk membawa bahan pangan, ketika sampai ke tempat tujuan, truk tersebut akan kembali dalam keadaan kosong. Hal tersebut membuat biaya angkutnya semakin mahal.
"Mungkin bisa juga pesawat udara memberikan prioritas untuk bahan pokok supaya bisa masuk, supaya bisa mengisi pasar. Belum lagi kalau kelamaan bisa busuk atau misalnya mau pakai kereta api, harus ada warehouse. Jadi kalau ada tempat penampungan ini kita coba memberikan pelayanan bagi para petani. Itu yang kita bahas," terang dia.
Ia menargetkan rencana tersebut bisa terealisasi setidaknya pada tahun depan. Diharapkan, hambatan logisitik yang selama ini menjadi penyebab tingginya harga bisa segera teratasi.
"Sekarang ini kita melihat dan mencari informasi dengan datang ke pasar-pasar. Tahun depanlah terealisir," harapnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berupaya untuk memangkas waktu pengiriman kebutuhan bahan pokok pangan dari berbagai daerah ke Jakarta.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi