Mendag: Impor Beras untuk Memastikan Pemerintah tak Diatur Spekulan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan rencana impor beras merupakan strategi pemerintah untuk memastikan tidak bisa diatur oleh para spekulan.
"Ini strategi pemerintah untuk memastikan tidak bisa dipojokkan atau diatur oleh pedagang. Terutama para spekulan-spekulan yang berniat tidak baik dalam hal ini," kata Muhammad Lutfi.
Selain itu, Lutfi menjelaskan impor beras dilakukan untuk menjaga stok beras nasional dan menstabilkan harga.
Mengingat angka produksi beras yang dimiliki pemerintah saat ini bersifat proyeksi.
Sehingga bisa tiba-tiba berubah naik dan turun, tergantung dari cuaca di daerah penghasil beras.
Oleh karena itu, menurutnya, iron stock atau cadangan dibutuhkan, jika kondisi panen beras tak semulus yang diperkirakan.
Lutfi pun menjamin jika beras impor tersebut akan digunakan ketika ada kebutuhan mendesak. Contohnya untuk bansos atau operasi pasar untuk stabilisasi harga.
Pria 51 tahun ini juga menegaskan rencana impor ini tidak ada niatan pemerintah untuk menurunkan harga petani, terutama saat sedang panen raya.
Mendag Lutfi menjamin jika beras impor tersebut akan digunakan ketika ada kebutuhan mendesak.
- Selain Operasi Pasar Pangan Murah, Bulog Terus Gencar Serap Gabah Selama Ramadan
- Target Penyerapan 3 Juta Ton Beras Bisa Dicapai dengan Kerja Sama Seluruh Stakeholder
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar
- HKTI Yakin Kepemimpinan Mayjen Novi Helmy dapat Memacu Kinerja Bulog