Mendag Malu Indonesia Masih Impor Batik
Minggu, 28 April 2013 – 02:00 WIB
"Kalaupun ada label, itu pun bahasa asing, bukan bahasa Indonesia. Ini harus ditertibkan. Regulasinya itu harus gunakan label dalam bahasa Indonesia," tegas Gita.
Saat ditanya peluang Indonesia di dunia internasional, Gita mengakui ekspor di bidang jasa masih sulit, mengingat situasi pasar global yang ada. Namun tidak demikian dengan produk industri kecil menengah, terutama industri kerajinan. Menurut Gita, justru mempunyai kekuatan utama human capital.
Karena saat ini, Industri kerajinan Indonesia mempunyai pasar ekspor negara maju seperti Jepang, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Pada tahun 2012 ekspor kerajinan Indonesia mengalami kenaikan sebesar 5,5 persen dibanding 2011.
"Kerajinan Indonesia punya nilai kompetitif karena ramah lingkungan, ini unsur sangat penting untuk daya saing di pasar global yang semakin peduli dengan masalah lingkungan ini,” ujarnya dalam acara Inacraft 2013 yang mengangkat thema 'Remarkable East Java' yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).(gir/jpnn)
JAKARTA - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, mengaku merasa malu karena Indonesia yang dikenal sebagai negara penghasil batik, ternyata masih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- JeumPAY, Aplikasi Karya Anak Muda Aceh Resmi Diluncurkan
- PTPN Rilis Varietas Kultur Jaringan Kelapa Sawit dengan Potensi CPO Tinggi
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Kesiapan Satgas Nataru di Wilayah JBB
- Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Prabowo Memastikan Transisi Energi Inklusif
- Pertamina Group Tegaskan Siaga Melayani Masyarakat saat Natal dan Tahun Baru
- Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Rencana Penurunan Batas Pengenaan Pajak untuk UMKM