Mendag Usulkan Pemberian Subsidi Harga Kedelai Impor, Sultan Bereaksi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengkritisi usulan Menteri Perdagangan RI yang hendak memberikan subsidi harga kedelai impor kepada para importir bahan baku tahu tempe itu.
“Peningkatan harga pangan strategis seperti kedelai seharusnya menjadi pemacu pengembangan industri dan produktivitas kedelai di dalam negeri. Sulit membayangkan bagaimana masa depan industri kedelai jika importir diberikan insentif fiskal yang tidak tepat seperti ini,” ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Kamis (26/01).
Menurut Sultan, importir swasta merupakan pelaku pasar yang manajemen bisnisnya sulit dikontrol oleh negara.
Kita tidak mungkin bisa mengintervensi dan mengetahui harga beli sebenarnya dan proses negosiasi dagang antara importir dengan produsen kedelai di beberapa negara.
Sultan mengaku tidak masalah jika harga kedelai impor naik dan memengaruhi biaya produksi dan menyebabkan harga jual tempe tahu turut meningkat.
Sebagai bangsa yang besar dengan predikat sebagai negara agraris, menurut Sultan, tidak baik jika pemerintah bertindak pragmatis dan nyaman dengan produk pangan impor.
Di tengah suasana geopolitik dan ekonomi global yang belum kondusif, kata Sultan, semua negara tentu memilih untuk menahan laju eksportasi bahan pangan.
Di samping terjadi inflasi yang menyebabkan harga produksi pangan meningkat di hampir semua negara.
Wakil Ketua DPD Sultan B Najamudin mengkritisi usulan Mendag yang hendak memberikan subsidi harga kedelai impor kepada para importir bahan baku tahu tempe.
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Hadiri APEC di Peru, Mendag Perkuat Dukungan Perdagangan Multilateral
- Sultan dan Beberapa Senator Rusia Membahas Kerja Sama Pertahanan dan Pangan
- Bea Cukai Bersama BPOM & Asperindo Gelar FGD Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi