Mendag Zulhas: Harga BBM Subsidi Naik, Bahan Pokok Masih Stabil
jpnn.com, SURAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga barang kebutuhan pokok masih terpantau stabil, meski harga bahan bakar minyak bersubsidi mengalami kenaikan beberapa waktu lalu.
Kementerian Perdangan akan terus memastikan harga barang kebutuhan pokok tetap stabil.
"Kenaikan BBM subsidi belum mempengaruhi harga barang kebutuhan pokok yang masih stabil," ujar Mendag saat memantau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Gede, Surakarta, Jawa Tengah, pada, Kamis (15/9).
Terlebih, presiden telah memerintahkan kepada kepala daerah untuk membantu biaya transportasi menuju daerah masing-masing.
"Jika harga barang kebutuhan pokok beranjak naik, maka pemerintah daerah menanggung biaya transportasi. Untuk itu, harga barang kebutuhan pokok harus dipantau terus karena menyangkut hajat hidup orang banyak," jelas Mendag.
Berdasarkan pantauan, harga barang kebutuhan pokok relatif stabil dibanding bulan sebelumnya. Bahkan, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, untuk seperti telur ayam, bawang merah, dan cabai.
Adapun harga beras medium tercatat Rp 12.000/kg, beras premium Rp 13.000--14.000/kg, gula pasir Rp 13.500/kg, minyak goreng curah Rp 11.700/liter, minyak goreng kemasan Rp 14.000/liter, minyak goreng kemasan premium Rp18.000--20.000/liter.
Kemudian harga tepung terigu Rp 12.500/kg, daging sapi Rp 135.000/kg, daging ayam ras Rp 32.000/kg, telur ayam ras Rp 26.000/kg, cabai merah keriting Rp55.000--60.000/kg.
Kementerian Perdangan akan terus memastikan harga barang kebutuhan pokok tetap stabil.
- Ipda Rudy Soik Pengungkap Kasus Mafia BBM Dipecat, Ini Penjelasan Polda NTT
- UMKM Binaan Pertamina Raih Predikat Best Eco Friendly di JMFW 2024
- Dana Kompensasi BBM Triwulan I 2024 Terbayarkan, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah
- Pengamat Dukung Langkah Menteri Bahlil Membatasi Subsidi BBM, Begini Alasannya
- Pengamat Dukung Langkah Menteri Bahlil Membatasi Subsidi BBM, Begini Alasannya
- Program Susu Gratis, Gibran Rakabuming Ogah Impor Susu