Mendag Zulkifli Hasan: ASEAN jadi Pusat Produksi Global untuk Industri Kendaraan Listrik

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan diumumkan menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Pertemuan ke-22 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/AECC).
Pertemuan itu pun dipimpim oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Minggu (7/5).
Mendag Zulkifli Hasan juga didampingi Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono.
Pertemuan itu membahas berbagai isu integrasi ekonomi ASEAN untuk dilaporkan kepada para Kepala Negara saat KTT ASEAN ke-42 yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 10-11 Mei 2023
Hal ini termasuk dukungan AECC terhadap 16 Capaian Ekonomi Prioritas yang diusung Indonesia selama Keketuaan ASEAN tahun ini, perkembangan implementasi Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025, dan penyusunan visi ASEAN pasca-2025.
“ASEAN sudah melakukan berbagai kemajuan (progress) signifikan dalam mengimplementasikan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025, termasuk dalam memperkuat perdagangan intra-ASEAN," kata Mendag Zulkfilfi.
"AECC mendorong agar seluruh badan sektoral terus melanjutkan upaya menyelesaikan berbagai inisiatif dibawah Cetak Biru," sambungnya.
Menurut dia, ada dua isu yang menjadi sorotan dalam pertemuan ini, yakni isu digitalisasi dan keberlanjutan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi ASEAN saat ini hingga ke depan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan ASEAN bisa jadi pusat produksi global untuk industri kendaraan listrik.
- Pemerintah Prediksi Nilai Transaksi Ritel di 2025 ini Bakal Turun 8 Persen
- Dua Hal Ini Dibutuhkan untuk Kesuksesan Transisi Energi
- Mundur dari Proyek Baterai EV di Indonesia, LG Ungkap Alasannya, Ternyata!
- Info Terbaru Dari Rosan soal Investasi LG di Indonesia, Silakan Disimak
- LG Batal Investasi Baterai EV di RI, Prabowo Yakin Ada Investasi Negara Lain
- Soal Keluhan AS Terhadap Barang Bajakan di Mangga Dua, Kemendag Bilang Begini