Mendagri Anggap Kongres AS Tak Paham Otsus Papua
Senin, 27 September 2010 – 16:00 WIB
Masih soal pernyataan Eni Faleomavaega itu, Mendagri menyerahkannya ke Kementrian Luar Negeri. Yang pasti, sambungnya, Kongres AS tidak bisa sembarangan masuk ke Papua. "Kongres AS biarlah Menlu yang mencermati. Kalau pejabat kongres ke Papua, harus ijin," tegasnya.
Baca Juga:
Untuk diketahui, sebelumnya Eni Faleomavaega yang mewakili warga Samoa Amerika, berbicara di depan Kongres AS tentang masalah Papua. Menurutnya, Otsus saja tidak cukup. Bahkan Eni menuding Pemerintah Indonesia melakukan pemusnahan rasial (genocida) terhadap warga Papua.
Kelanjutan Perdasus
Sementara ditanya soal surat ke Pemerintah Papua terkait pembahasan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) tentang Majelis Rakyat Papua (MRP) yang terkesan mandek, Mendagri mengatakan, persoalannya memang pada surat MRP yang mengharuskan Bupati/walikota di Papua harus orang Papua asli.
"Nah dalam UU Otsus Papua itu (bupati/walikota harus orang Papua) kan belum ada. Kalau memang itu mau dimasukan, ya aturannya harus dievaluasi karena pada prinsipnya perubahan dimungkinkan," sambungnya.
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (mendagri) Gamawan Fauzi menyatakan, pihak yang paling tahu soal Papua adalah orang Indonesia sendiri. Karenanya,
BERITA TERKAIT
- Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif
- Demi Guru Honorer, Alihkan Saja 1.853 Formasi Kosong Ini!
- Info Terkini soal Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan
- Warga Jakarta Jadi Penyebab Penurunan Permukaan Tanah di Pantura
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- MUI Banten Dukung Keberlanjutan PSN di Tanah Jawara, Ini Alasannya