Mendagri: Dampak Pilkada DKI Pasti Merembet ke Daerah Besar
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak seluruh elemen masyarakat terutama pihak yang terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, melaksanakan pesta demokrasi dengan penuh kedewasaan.
Jangan sampai menghalalkan berbagai cara, hanya demi memenuhi ambisi kekuasaan. Seperti menggunakan isu terkait suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) untuk menyerang lawan politik.
"Dampak Pilkada DKI pasti merembet di beberapa daerah besar. Saya mohon jangan ada kampanye SARA dan kebencian seperti (pada Pilkada,red) DKI kemarin," ujar Tjahjo di Jakarta, Minggu (18/6).
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini juga berharap ada ketegasan dari pihak terkait, untuk mencegah terjadinya penggunaan isu SARA pada Pilkada 2018 yang akan digelar serentak di 171 daerah. Karena akibatnya sangat tidak baik bagi perjalanan bangsa ke depan.
"Kampanye harus dipastikan hanya memuat materi adu konsep, adu gagasan bagaimana memajukan kesejahteraan masyarakat daerah," ucapnya.
Tjahjo memprediksi Pilkada 2018 bakal beraroma pemilu nasional. Karena menyangkut 68 persen total pemilih Indonesia. Selain itu, waktu penyelenggaraannya juga berdekatan dengan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden yang bakal digelar serentak pada 2019 mendatang.
Untuk itu Tjahjo mengajak seluruh pihak mengawal bersama-sama, agar penyelenggaraan Pilkada 2018 berjalan dengan baik. (gir/jpnn)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengajak seluruh elemen masyarakat terutama pihak yang terkait dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Aktivis Ini Minta Agar Anak-Anak & Perempuan Tidak Dilibatkan dalam Situasi Politik
- Punya Modal Besar, Sahabat Yoshua Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Calon Kepala Daerah
- Survei Pilkada Lombok Utara: Elektabilitas Muchsin Effendi-Junaidi Arif Capai 39,3%
- Survei Pilkada Lombok Utara: Elektabilitas Muchsin Effendi-Junaidi Arif Capai 39,3%
- Sultan Husain Alting Sjah: Pilkada, Pertaruhan Terakhir untuk Selamatkan Harkat dan Martabat Rakyat
- Ridwan Kamil Minta Maaf soal Omongannya tentang Janda saat Kampanye