Mendagri Didesak Lantik Bupati Kepulauan Aru Definitif
Rabu, 10 Juli 2013 – 14:17 WIB

Mendagri Didesak Lantik Bupati Kepulauan Aru Definitif
JAKARTA – Sejumlah anggota DPRD Kepulauan Aru mendatangi Kementerian Dalam Negeri. Mereka mendesak Mendagri Gamawan Fauzi segera melantik Wakil Bupati Umar Djabumona menjadi bupati defenitif. Karena saat ini Bupati Theddy Tengko menjadi terpidana kasus korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2006-2007, senilai Rp 42,5 miliar.
Menurut Ketua DPRD Frans Leonupun, desakan dilakukan mengingat kondisi berlarutnya kekosongan kepemimpinan di Kabupaten Kepulauan Aru. Akibatnya roda pemerintahan menjadi tersendat, sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi sangat terganggu.
“Kekosongan sudah terjadi sejak Mei lalu. Semakin lama dibiarkan tentu tidak baik. Karena itu kami mendesak Mendagri agar segera mengangkat Umar. Kami mendukung Mendagri segera melantik Umar menjadi bupati defenitif, karena undang-undang menyebutkan jika bupati berhalangan tetap maka harus digantikan wakilnya,” ujarnya di gedung Kemendagri, Jakarta, Rabu (10/7).
Sementara itu di tempat yang sama, anggota DPRD Kepulauan Aru, Eli Darakay menyatakan, jika Umar nantinya dilantik menjadi bupati defenitif, maka kursi wakil bupati menjadi kosong. Untuk menjaga kondisi yang ada, Umar nantinya menurut Eli, akan mengusulkan dua nama calon wakil bupati dari partai yang ada di parlemen.
JAKARTA – Sejumlah anggota DPRD Kepulauan Aru mendatangi Kementerian Dalam Negeri. Mereka mendesak Mendagri Gamawan Fauzi segera melantik Wakil
BERITA TERKAIT
- Hidayat Arsani Ingin Anggaran Mobil Dinas Gubernur Babel Dialihkan Beli Ambulans
- 2 Kasus Kecelakaan Truk di Cianjur, Lokasi Berdekatan, 1 Tewas
- KPK Lakukan OTT di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kapolres Bilang Begini
- Rusunawa Green Jagakarsa Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
- Jalan Lintas Musi Rawas-Musi Banyuasin Longsor, Kendaraan Besar Dialihkan ke Simpang Semambang
- 3 Hari Dicari, Siswi SD yang Tenggelam di Sungai Komering Ditemukan Tak Bernyawa