Mendagri Ingatkan Habib Rizieq Belajar Pancasila Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo terus pasang badan bagi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dipersoalkan M Rizieq Shihab. Tjahjo meminta imam besar Front Pembela Islam (FPI) yang beken dengan panggilan Habib Rizieq itu belajar Pancasila lagi.
"Habib Rizieq sebagai ulama ya perlu belajar mengenai Pancasila," ucap Tjahjo saat ditemui awak media di Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).
Mantan sekretaris jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menegaskan, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sudah final. Karena itu setiap warga negara Indonesia (WNI) harus mau mengakui Pancasila sebagai ideologi.
BACA JUGA: Habib Rizieq Sebut Lembaga Pimpinan Megawati Mengganggu Pancasila
"Itu sudah prinsip selesai. Sudah final. Siapa pun ormas, siapa pun partai politik, siapa pun warga negara berhak berserikat, berhimpun, berpartai, berormas, ya harus mengakui ideologi Pancasila," ungkap dia.
Lebih lanjut Tjahjo menegaskan, Pancasila amat vital bagi bangsa. Menurutnya, Pancasila merupakan ideologi yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Menjadi perekat bangsa ini yang dibangun sudah 74 tahunan ini. Jadi kalau sekarang (Pancasila) masih dipertanyakan, ya, mundur lagi. Begitu saja," tegasnya.
Sebelumnya, Habib Rizieq menilai BPIP yang dibentuk Presiden Jokowi merupakan lembaga yang mengancam dasar-dasar negara. Alasannya, lembaga itu tidak bermanfaat, bahkan membuang anggaran negara.
Mendagri Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sudah final.
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila