Mendagri Ingatkan Jajarannya, Keterbukaan Jangan Menjadi Musuh

Mendagri Ingatkan Jajarannya, Keterbukaan Jangan Menjadi Musuh
Mendagri Tito Karnavian (kiri) mengingatkan jajarannya agar tidak menjadikan keterbukaan menjadi musuh. Tito duduk bersama Founder ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian. Foto: Humas Kemendagri.

jpnn.com, JAKARTA - Founder Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) Leadership Center Ary Ginanjar Agustian mengapresiasi langkah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meningkatkan pelayanan dengan melaunching 'Kemendagri BerAKHLAK: Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0', di Jakarta, Rabu (23/2) kemarin.

BerAKHLAK merupakan singkatan dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

"Mendagri telah menyampaikan serangkaian sistem, upaya dan pencegahan penyimpangan di lingkungan Kemendagri," ujar Ary dalam keterangannya, Jumat (25/2).

Ary secara khusus juga mengapresiasi pernyataan Mendagri yang menyebut sebaik apa pun sistem pencegahan, sebaik apa pun inovasi yang dilakukan, pelaksananya adalah manusia biasa yang memerlukan benteng penguat moral dalam melaksanakannya.

Mendagri Tito Karnavian sebelumnya meminta jajarannya mengikuti perkembangan zaman dalam bekerja melayani rakyat.

"Keterbukaan jangan menjadi musuh, buat keterbukaan itu menjadi lebih dipercaya publik," ucapnya.

Tito mencontohkan keberadaan sistem informasi pemerintahan daerah (SIPD), membuat keuangan daerah daerah lebih terbuka.

"Saya mengakui dukcapil (kependudukan dan catatan sipil) paling banyak terobosannya. Dukcapil yang membuatnya lebih terbuka karena sudah satu database," katanya.

Mendagri Tito Karnavian mengingatkan jajarannya mengikuti perkembangan zaman, sehingga keterbukaan tidak menjadi musuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News