Mendagri: Ini Jelas Sabotase!
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai, perbuatan staf yang salah menulis kepanjangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah bentuk sabotase.
Staf itu salah menulis kepanjangan KPK menjadi Komisi Perlindungan Korupsi dalam kop surat yang dikirimkan ke lembaga antikorupsi itu Selasa lalu.
"Saya sudah meminta Sekjen dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) yang bersalah hari ini juga (Kamis,red) diberhentikan dengan tidak hormat. Karena ini jelas sabotase yang sudah disiapkan," ujar Tjahjo, Kamis (9/6).
Itu disebut sabotase, karena selama ini tidak pernah ada surat yang ditujukan kepada siapa pun salah dalam penulisan. Sebab sebelum dikirim, akan terlebih dahulu diteliti ulang.
"Jadi ini merupakan kesalahan yang sangat fatal," tegas Tjahjo.
Selain memerintahkan untuk memecat staf yang menulis, Tjahjo juga menyatakan pihaknya tengah melakukan proses pemeriksaan secara intensif. Terutama untuk mengetahui apakah perbuatan itu dilakukan atas inisiatif staf itu secara pribadi, atau ada pihak yang menyuruhnya.
"Jadi harus diusut tuntas. Siapa-siapa yang bermain (terlibat,red) harus dipecat. Siapa pun atau apa pun jabatannya. Ini sikap saya dan sudah saya sampaikan pada seluruh Eselon I Kemendagri," ujar Tjahjo.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Dodi Riyadmadji, meminta maaf ke KPK, karena Kemendagri tidak pernah bermaksud mengubah penamaan KPK.
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai, perbuatan staf yang salah menulis kepanjangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
- Menko AHY: Tol Semarang-Demak Pakai 7,3 Juta Bambu untuk Mengatasi Kemacetan & Rob
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi
- Kepala Disnakertrans Sumsel Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Izin K3
- Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Pimpinan MPR: Tetap Waspada
- Pemkot Bandung Larang Aktivitas Cari Koin di Taman, Ini Alasannya
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons