Mendagri: Kerajaan Itu Monarki!
Selasa, 30 November 2010 – 17:18 WIB
JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi secara tegas menyatakan, pemerintahan yang berbentuk kerajaan adalah monarki. Dia menyampaikan sinyal, bentuk monarki itu harus diubah menjadi demokratis, yang ditandai dengan adanya pemilihan gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bukan melalui penetapan. Argumen konstitusional yang digunakan Gamawan adalah ketentuan pasal 18 UUD 1945 yang mengatus bahwa gubernur dipilih secara demokratis. Menanggapi pernyataan Sri Sultan HB X yang membantah DIY bukan monarki lantaran DIY juga punya DPRD, ada perdanya, dan lain sebagainya, Gamawan tetap bertahan pada pendiriannya, bahwa sebuah kerajaan adalah bentuk monarki. Yang disebut Sultan, menurut Gamawan, adalah elemen-elemen tata kelola pemerintahan, yang tidak terkait dengan pengertian monarki.
"Ini kan monarki dalam bahasa ilmiah, kita menyebut itu dengan DIY. Bahasa ilmiah dari kerajaan itu kan monarki. Presiden menyebut dalam bahasa itu yang sebenarnya dalam konteks keistimewaan Jogja. Keistimewaan Jogja ini, kalau definisi monarki yang sederhana itu kan, government by the one, jadi dari raja secara turun temurun, kan seperti itu," ujar Gamawan Fauzi di gedung Kemdagri, Jakarta, Selasa (30/11).
Baca Juga:
Dia membantah wacana mengenai pemilihan gubernur DIY ditentang banyak kalangan. Dia yakin, masih banyak lagi yang justru mendukung wacana tersebut. "Itu kan suara yang terekam, yang tidak terekam kan banyak juga. Berapa persen itu yang menginginkan penetapan," ujar mantan gubernur Sumbar itu.
Baca Juga:
JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi secara tegas menyatakan, pemerintahan yang berbentuk kerajaan adalah monarki. Dia menyampaikan sinyal, bentuk monarki
BERITA TERKAIT
- Tol Jagorawi Arah Jakarta Diberlakukan Contraflow
- Berita Duka, Joseph Hasan Meninggal Dunia
- Rayakan Hari Natal Bersama Anak-anak Penyintas Lewotobi, Istri Kapolri Berikan Kado Spesial
- BKN Sebut Tak Ada Kode TL di Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap 1, Semua Honorer Lolos?
- Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Destinasi Wisata Kerohanian untuk Masyarakat Indonesia
- Refleksi Akhir Tahun 2024, Begini Pesan Anggota DPD RI Lia Istifhama dan Kadispora Jatim untuk Pemuda