Mendagri Minta Publik Tak Pilih Calon Petahana yang Kedodoran Hadapi Corona
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta masyarakat menjadikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 sebagai momentum mengevaluasi pimpinan di wilayah.
Tito mengatakan, kepala daerah yang tak bisa mengatasi pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) secara efektif sebaiknya tidak dipilih lagi.
"Kepala daerahnya tidak efektif menangani COVID-19, ya, jangan dipilih lagi. Sebab, rakyat membutuhkan kepala daerah yang efektif bisa menangani persoalan COVID-19 di daerah masing-masing berikut dampak sosial ekonominya,” kata Tito di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (21/6).
Menurut Tito, Pilkada Serentak 2020 tetap akan digelar pada tahun ini meski ada beberapa pihak yang mempersoalkannya. Mantan Kapolri itu pun mengharapkan polemik tentang Pilkada Serentak 2020 tetap digelar tahun ini bisa segera diakhiri.
Menurut Tito, narasi soal pilkada serentak seharusnya bisa diubah. Pilkada, katanya, bisa dijadikan momentum untuk menekan penularan COVID-19.
"Pilkada ini seharusnya mengubah tantangan menjadi peluang. Jadi, ubah tantangan menjadi peluang," ucap Tito.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menambahkan, pilkada yang dikhawatirkan bakal menjadi media penyebaran COVID-19 harus diubah menjadi sarana untuk menekan penularannya.
"Semua bergerak agar isu yang diangkat dalam kontestasi pilkada tentang penanganan COVID-19. Efektivitas penanganan COVID-19 di daerah itu dan penanganan dampak sosial ekonominya," ujar dia.
Mendagri Tito Karnavian meminta masyarakat menjadikan Pilkada Serentak 2020 sebagai momentum mengevaluasi pimpinan di wilayah.
- 2 Program Ini Dianggap Strategi Jitu ASR-Hugua untuk Pemerataan Ekonomi di Sultra
- Kampanye Arinal-Sutono Membeludak, Pengamat: Masyarakat Nikmati Bukti Kerjanya
- Kalangan Pemuda Kompak Menyatakan Dukungan ke Elly Lasut-Hanny Pajouw di Pilgub Sulut
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Diduga Tidak Netral di Pilkada Boyolali, Kades Tegalgiri Dilaporkan ke Bawaslu