Mendagri Minta Revisi UU Parpol Sebelum Pemilu 2019
jpnn.com - JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan Komisi II DPR membahas usulan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, maupun Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.
Sikap pemerintah itu setelah kemdagri menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan DPR, Senin (11/5) sejak Pukul 14.00 WIB. Dalam pertemuan hadir antara lain Ketua DPR Setya Novanto, dan tiga Wakil Ketua DPR yakni Taufik Kurniawan, Fahri Hamzah, Fadli Zon.
“Kemendagri tidak bisa memenuhi permintaan langsung Komisi II, karena sebagai Mendagri saya harus lapor kepada Presiden dan konsultasi dengan mitra Pemerintah yaitu KPU sebagai pelaksana Pilkada serentak. Karena yang paham terkait tahapan-tahapan pilkada adalah KPU,” ujarnya, Senin (11/5).
Dikatakan, pada prinsipnya Kemendagri akan konsultasi dengan pimpinan KPU. "Jadi tidak bisa langsung setuju usulan DPR untuk bahas revisi UU pilkada, pada persidangan DPR minggu depan,” ujarnya.
Tjahjo mengusulkan, sebaiknya revisi terhadap UU Parpol dilakukan sebelum pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019 mendatang.
“Atas apa yang kami sampaikan, pimpinan DPR pada prinsipnya dapat menerima,” ujarnya.(gir/jpnn)
JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan Komisi II DPR membahas usulan revisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi
- Kemenko PMK: Pemberdayaan Perempuan Sangat Penting dalam Pembangunan Desa
- Susno Duadji Pastikan Tak Memihak Saat jadi Saksi Ahli di Sidang Sumpah Palsu
- Kemendes Tekankan Kolaborasi Lintas Sektor dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Majelis Masyayikh Dorong Penghapusan Dikotomi & Diskriminasi Lulusan Pesantren
- Dewi Lestari Berbagi Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Gen Z, Silakan Disimak