Mendagri: Pencegahan Korupsi Jangan Cuma Formalitas

jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah daerah wajib menjalankan aksi pencegahan korupsi tidak hanya secara formalitas semata, tapi harus menyentuh substansial. Karena itu, penting memahami tujuh area rawan korupsi terlebih dahulu.
Yaitu, bidang anggaran, pendapatan daerah, hibah dan bansos. Kemudian, pengadaan barang dan jasa, perjalanan dinas, perizinan dan mutasi PNS.
"Memahami area rawan korupsi sangat penting sebagai langkah awal, demi hadirnya tata kelola pemerintahan yang baik," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (16/8).
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini merasa perlu terus menerus mengingatkan aparatur pemerintahan di daerah, karena data menunjukkan terdapat sekitar 30 kepala daerah, 37 anggota DPRD dan 495 ASN dan 102 kepala desa tersangkut pusaran korupsi sepanjang 2017.
"Tantangan yang dihadapi secara umum disebabkan karena rendahnya komitmen dan integritas penyelenggara daerah dalam mencegah dan memberantas korupsi," ucap Tjahjo.
Selain itu, mantan anggota DPR ini juga mengakui, maraknya korupsi karena belum efektifnya pengawasan internal dan regulasi yang belum harmonis seperti di sektor perizinan dan kecenderungan politik biaya tinggi.
"Aksi pencegahan korupsi sesuai Peraturan Presiden 54/2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi harus benar-benar menyentuh realita penyelenggara pemerintahan daerah. Aksi yang dilakukan di daerah harus mampu meningkatkan Indeks Persepsi Korupsi secara nasional," pungkas Mendagri.(gir/jpnn)
Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah daerah wajib menjalankan aksi pencegahan korupsi tidak hanya secara formalitas semata
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Mendagri Tito Ungkap Alasan Mundurnya Jadwal Pelantikan Kepala Daerah
- Desak Mendagri Copot Pj Bupati Lahat, Massa Aksi Sorot Dugaan Korupsi
- Komisi II Bakal Undang Mendagri-KPU Bahas Opsi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
- Rahmat Saleh PKS Minta Mendagri Lantik Kepala Daerah Tak Bersengketa Sesuai Jadwal
- 5 Berita Terpopuler: Sisa Honorer Masih Membeludak, Bakal Dicarikan Formasi PPPK 2024, Tanpa Tunjangan?
- 5 Berita Terpopuler: 1,7 Juta Honorer dapat NIP PPPK & Paruh Waktu, tetapi Kode R2/L yang Batal Lulus, yang Curang Susah Tidur