Mendagri Sangat Prihatin Banyak Kasus Libatkan Gubernur Ini
"Mudah-mudahan kasus Sumut terakhir, apalagi kalau sampai seratus anggota DPRD tersangka semua. Belum kalau juga melibatkan para bupati/wali kota. Ini kan sama saja dengan sijitibeh. Siji mati, mati kabeh (satu mati, mati semua,red)," ujar Tjahjo.
Agar kasus Sumut tidak kembali terulang, Tjahjo meminta para kepala daerah hati-hati dalam menggunakan dana hibah dan dana bansos. Menurutnya, perencanaan benar-benar harus dilakukan secara profesional, sesuai peruntukan dan kebutuhan yang ada. Selain itu, program juga parlu disesuaikan dengan program pemerintah pusat.
"Hati-hati dengan dana hibah, bansos, uang perjalanan dinas dan sebagainya. Sudah banyak yang terjerat kasus korupsi terkait hal tersebut. Maka saya ingatkan lagi agar mewaspadai daerah rawan korupsi,” ujar Tjahjo.
Pandangan Tjahjo diamini Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Muhammad Marwan. Menurutnya, dalam hal mengkoordinasikan, mensinergikan dan mengharmonisasikan rencana Pembangunan Daerah, Bappeda harus senantiasa mencermati dan mempedomani kebijakan pembangunan nasional yang tercantum dalam dokumen Perencanaan Jangka Menengah (RPJMN) dan Perencanaan Tahunan (RKP).
Diharapkan pada tahun 2016 dan tahun-tahun berikutnya Pemda-Pemda dapat mempertahankan atau menetapkan rencana pembangunan daerah tepat waktu.(gir/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui, kasus yang diduga melibatkan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjonugroho, cukup banyak. Karena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ikatan Pemuda Betawi Soroti Seleksi Dewan Kota Jakpus
- Kemenhub Tingkatkan Pantauan Udara Selama Libur Nataru
- Polisi Antisipasi Peredaran Narkoba pada Malam Pergantian Tahun di Batam
- Rieke PDIP Bakal Dipanggil MKD Buntut Bersuara Tolak PPN 12 Persen
- 5 Rekomendasi Kongres I PPPK RI, Poin Terakhir Bikin Gembira
- Dirut Jasa Raharja Pantau Arus Mudik di Jogja Bareng Wamenhub