Mendagri Singgung Bajak Kader, Begini Reaksi Wasekjen Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo terkait 'pembajakan' kader partai politik jelang Pilkada Serentak 2018 menuai polemik.
Pernyataan itu kini dikritik Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Maman Abdurrahman.
"Saya pikir mendagri tidak perlu baper (terbawa perasaan-red) dan mari jadikan setiap situasi sebagai alat intropeksi ke dalam diri dan partai kita masing," ucap Maman melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa (28/11).
Tjahjo sebelumnya menyinggung soal pembajakan kader partai lain untuk diusung di Pilkada 2018, di Surabaya pada Senin (27/11).
Mantan sekjen DPP PDIP Perjuangan itu menilai kaderisasi partai tak ada gunanya jika akhirnya dibajak partai lain.
Isu pembajakan kader partai ini mencuat setelah DPP PDIP merasa kadernya Emil Dardak yang menjadi Bupati Trenggalek, dibajak untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur 2018.
Selain Demokrat, Golkar ikut merekomendasikan pasangan ini untuk melawan pasangan Saefullah Yusuf-Azwar Anas.
Namun demikian, Maman memandang hal itu sebagai bagian dari konsekuensi iklim berdemokrasi di Indonesia.
Emil Dardak berencana keluar dari PDIP demi Pilgub Jatim
- Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Unggul, Raih 12,1 Juta Suara
- Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Mengaku Bangga
- Data Pemilu Pages Dev: Bobby Unggul di Sumut, Pramono Menang di Jakarta
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Relasi Siap Menangkan Wahyu-Ali dan Khofifah-Emil di Kota Malang