Mendagri Takut Data Kependudukan Diguncang Gempa
Selasa, 02 Agustus 2011 – 03:05 WIB
JAKARTA -- Data kependudukan secara nasional, yang sudah berindentitas tunggal dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), saat ini disimpan di salah satu ruangan di kantor pusat Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. Mendagri Gamawan Fauzi khawatir, data base kependudukan itu bisa tiba-tiba hilang atau hancur jika suatu waktu ada gempa melanda ibukota. Jika nantinya sudah tersedia anggarannya, back up data bisa dibut di daerah. Dari dua daerah itu, Gamawan mengatakan, sebenarnya yang relatif aman di Kalimantan. Alasannya, di Batam, meski kemungkinan gempa sangat kecil, di sana dekat dengan selat Malaka. "Jika ada kapal asing dengan teknologi tinggi, bisa dicopi data itu. Itu termasuk yang kita perhitungkan," terangnya.
Karenanya, Gamawan berpikir perlu adanya back up data kependudukan itu, yang lokasinya di daerah yang kecil kemungkinannya terjadi gempa. "Untuk jangka panjang, harus ada back up data, untuk pengamanan. Bisa di Kalimantan, atau di Batam. Nanti bisa sewa gedung pemda. Sehingga jika terjadi apa-apa, tetap jalan," ujar Gamawan Fauzi usai melihat ruangan data base kependudukan di kantornya, Senin (1/8).
Semula, kata Gamawan, data base itu ada di gedung Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan Kemendagri, di Kalibata, Jakarta. Hanya saja, lantas muncul ide dipindahkan ke kantor pusat.
Baca Juga:
JAKARTA -- Data kependudukan secara nasional, yang sudah berindentitas tunggal dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), saat ini disimpan di salah
BERITA TERKAIT
- PSSI Pecat Shin Tae Yong, Bang Saleh Merespons Begini
- Prihatin Penembakan Bos Rental Mobil, Legislator Minta Polisi Sigap Merespons Aduan Masyarakat
- Wamendes Riza Patria Dorong Pemuda Desa Proaktif Sukseskan Makan Bergizi Gratis
- Fraksi PKS Mendukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis Demi Menuju SDM Berkualitas
- Bahas Kerugian Negara dalam Kasus Korupsi Timah, PERPAT Bangka Belitung Ajukan RDP
- Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Peringatkan Ini