Mendagri Tekankan Pentingnya Deteksi Dini

jpnn.com - MANOKWARI - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan, bahwa Indonesia bukan negara agama. Ditekankan, NKRI tidak mengenal mayoritas dan minoritas.
Dikatakan, negara terus berupaya memberikan ruang yang aman dan damai bagi warganya untuk membangun rumah-rumah ibadah,menjalankan ibadah sesuai ajaran agama dan keyakinan masing-masing.
Sebagai Mendagri, Tjahjo menyampaikan permohonan maaf karena masih terjadi kerusuhan dan pembakaran rumah ibadah seperti terjadi di Aceh-Singkil dan Tolikara serta di sejumlah daerah yang masyarakatnya masih kesulitan mendapatkan izin membangunan tempat-tempat ibadah.
‘’Tanggung jawab semua komponen di daerah untuk menjaga stabilitas daerah, menjaga tolerasi, menjaga keberagaman. Pada kesempatan ini,saya mengingatkan untuk kita semua,bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan negara agama. Kami tidak mengenal istilah mayoritas, tidak mengenail istilah minoritas. Negara, pemerintah, harus hadir di tengah-tengah masyarakat,’’ tegas Tjahjo ketika meresmikan Kantor Gubernur Papua Barat, di Manokwari, Senin (19/10).
Mendagri menyatakan, pemerintah daerah juga dituntut dapat memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh warga negara Indonesia, tanpa memandang suku, golongan, agama. ‘’Semua sama di mata Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini,’’ ujarnya.
Dikatakan, dalam proses pembangunan di daerah harus ada sinergis yang baik antara gubernur, bupati, walikota, dengan DPRD, MRP Papua Barat, kepolisian, TNI, serta komunikasi dengan tokoh-tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat. ‘’Ini penting sekali. Tidak ada manfaatnya perencanaan yang begitu hebat,mempersiapkan peraturan-peraturan daerah, kalau tanpa sinergi,’’ tandasnya.
Pada kesempatan kunjungan di Manokwari, Mendagri memerintahkan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kemendagr, Mayjen Soedarmo untuk bertatap muka dengan Gubernur Papua Barat, Wakil Gubernur Papua Barat, para bupati/walikota se Prov Papua, pejabat sipil, TNI, Polri serta tokoh masyarakat membicarakan langkah-langkah pencegahan konflik.
Mendagri mengimbau jajaran Kepolisian dan 3 matra TNI serta Kepala BIN (Badan Intelejen Negara) di Provinsi Papua Barat agar dapat mendeteksi dini setiap perkembangan dan dinamika masyarakat. Mendagri tak ingin mendengar istilah ‘’intelejen kecolongan’’.
MANOKWARI - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan, bahwa Indonesia bukan negara agama. Ditekankan, NKRI tidak mengenal mayoritas
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045