Mendagri: Tidak Elok Berkoalisi tapi Menikam dari Belakang
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan pandangannya terkait etika berpolitik di tanah air belakangan ini. Menurutnya, ada pihak yang terkesan begitu saja meninggalkan koalisi hanya demi kepentingan jangka pendek.
"Saya kira ini menunjukkan etika berkoalisi yang semakin tidak jelas. Ringan saja meninggalkan etika berkoalisi," ujar Tjahjo di Jakarta, Jumat (14/7).
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu menuturkan, ketika sejumlah pihak menyatakan berkoalisi maka harusnya saling mendukung satu sama lain. Misalnya, ketika memutuskan berkoalisi dengan partai pendukung pemerintah, maka keputusan politik yang ada harus diamankan bersama secara beriringan.
"Bukan malah ditinggal lari sendiri di tengah jalan. Harusnya mengedepankan kepentingan pemerintah, kepentingan masyarakat, bangsa dan negara dalam membangun sistem yang konsisten. Tidak elok berkoalisi tapi menikam dari belakang," ucap Tjahjo.
Sebagai informasi, pada pembahasan di Pansus RUU Pemilu, Kamis (13/7), Partai Amanat Nasional (PAN) memilih sikap berseberangan dengan sejumlah partai politik lainnya yang mendukung pemerintahan Joko Widodo. Padahal, PAN merupakan partai pendukung pemerintah dan memiliki menteri di Kabinet Kerja.(gir/jpnn)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan pandangannya terkait etika berpolitik di tanah air belakangan ini. Menurutnya, ada pihak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerindra Sebut Pandangan Prabowo-Jokowi Sama, Kedepankan Aspirasi Rakyat
- Ribuan Aparat Amankan MK, Hasto PDIP Membatin Penabur Angin akan Menuai Badai
- Hasto Singgung Kontradiksi Partai Pendukung Jokowi Mengusung Anies
- PA 212 Dukung PAN di Pemilu 2019, Slamet: Kami Akan Jaga Jarak
- PAN Gabung Jokowi, Ini Partai Baru yang Berpeluang Masuk Senayan
- Jokowi Beber Optimisme di Depan Ketum Parpol Pendukung Pemerintah