Mendapat Vaksin Pfizer Menghibur Saya saat Melbourne Lockdown Keempat Kalinya
Baru setelah beberapa menit lewat dari dua jam menunggu, saya akhirnya bisa berbicara dengan petugas.
Dan penantian saya menunggu dua jam lamanya sia-sia karena petugas mengatakan mereka tidak punya akses ke sistem di Victoria sehingga mereka tidak bisa mendaftarkan kami.“I am so sorry that you have wasted your time for hours and thank you very much for being so nice to me. Some people before you were very upset,” kata petugas yang berbicara dengan saya saat itu.
Sayang saya lupa namanya.
Saya bisa membayangkan mungkin dia jadi sasaran kemarahan banyak orang, padahal memang sistemnya yang belum siap.
Poor guy. Ini kritik saya juga pada Pemerintah Victoria.
Sebelum mengumumkan program vaksinasi, pastikan dulu sistemnya sudah siap.
Kapok menunggu dua jam tanpa hasil, saya memutuskan untuk memakai cara lain.Hari Minggu siang, suami saya dan saya memutuskan untuk menghabiskan jatah dua jam waktu 'exercise' yang diberikan oleh Pemerintah Victoria selama 'lockdown', sambil sekaligus berbelanja.
Sepanjang melakukan aktivitas tersebut, saya terus memantau website 'vaccine hub' untuk melihat apakah ada slot untuk 'walk-in' dan berapa lama antreannya.
Hellena Souisa, jurnalis ABC asal Indonesia di Melbourne sempat kesulitan 'booking' vaccine, hingga akhirnya mendapatkannya dengan cara 'walk-in' atau datang langsung ke salah satu pusat vaksinasi
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan