Mendapat Vaksin Pfizer Menghibur Saya saat Melbourne Lockdown Keempat Kalinya
Tips untuk yang mau walk-in: rajin-rajinlah me-refresh website vaccine centres, karena mereka memutakhirkan kondisi di sana secara 'real time' dari waktu ke waktu.
Awalnya bisa jadi keterangannya 'walk-in full booked', tapi ketika di-'refresh' beberapa waktu kemudian, statusnya berubah menjadi 'available'.Sekitar pukul 3 siang, saat kami sudah mengarah pulang, saya mencoba me-'refresh' website itu lagi dan menemukan ada slot 'walk-in' dengan waktu antrean kurang dari 30 menit di Melbourne Exhibition Centre di South Wharf.
Untung saya selalu membawa paspor saya ke mana-mana, sehingga kami bisa langsung menuju 'vaccine hub' dan masuk antrean.Saya ingat kami tiba dan mulai antre pukul 3.18 siang.
Prosesnya tidak lama.
Setelah antre di depan pintu masuk, di dalam kami dipisahkan sesuai kategori: di atas atau di bawah 50 tahun, dan 'walk-in' atau 'by appointment'.
Setelah antre kedua berdasar kategori, ada tujuh 'counter' yang menyambut kami untuk proses registrasi.
Nama, alamat, dan bukti identitas dicatat di sini. Prosesnya tidak sampai 5 menit.
Setelah registrasi, saya diarahkan ke bilik vaksinasi. Saya kebagian bilik nomor 13, dengan Suster Sandhya sebagai vaksinatornya.“I have been here since 7 this morning, I am happy it’s almost finished for today,” kata Suster Sandhya.Saya kemudian diminta menjawab beberapa pertanyaan sebelum divaksinasi.
Hellena Souisa, jurnalis ABC asal Indonesia di Melbourne sempat kesulitan 'booking' vaccine, hingga akhirnya mendapatkannya dengan cara 'walk-in' atau datang langsung ke salah satu pusat vaksinasi
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan