Mendarat di Sungai, Bisa Dimakan Buaya
Kamis, 10 September 2009 – 10:44 WIB

SELAMAT- Lettu Erwin saat dievakuasi dari reruntuhan pesawat. Foto: Radar Tarakan/JPNN
Namun seperti perkiraan Erwin sebelumnya bahwa kalau mendarat darurat di tambak risikonya berhadapan dengan tanggul, akhirnya terbukti. Saat menabrak tanggul, posisi pesawat langsung terbalik.
”Kepala saya terbentur kokpit sehingga kepala bagian dahi terluka parah dengan darah muncrat, tengkorak dahi saya sudah kelihatan. Saya langsung tutup dengan handuk warna putih yang biasa saya gunakan,” terangnya.
Dalam kondisi mengeluarkan banyak darah, Erwin kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan menjauhi pesawat yang dipilotinya. Ia berhasil keluar dari ruangan kokpit, kemudian berjalan di tambak menuju tanggul. Saat itulah dia melihat satu penumpang terapung. Ia memperkirakan korban meninggal karena kehabisan oksigen lantaran tenggelam di dalam tambak.
”Air di tambak waktu itu ketinggiannya sak udel (di atas pinggul atau berada di pusar). Tapi saya terus berjalan menuju tanggul,” tutur Erwin.
LETTU (P) Erwin Wahyuwono, Pilot Nomad TNI AL yang jatuh di tambak di daerah Mentadau, Sekatak Bengara, Kabupaten Bulungan, sempat tak menyangka
BERITA TERKAIT
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku