Mendengkur Lebih Beresiko Terkena Kanker Usus

Mendengkur Lebih Beresiko Terkena Kanker Usus
Mendengkur Lebih Beresiko Terkena Kanker Usus
SEBUAH penelitian dari Departemen Kedokteran di Harvard Medical School menyimpulkan bahwa seorang pendengkur yang tidur lebih dari sembilan jam lebih lebih mungkin terkena kanker usus dibandingkan pendengkur yang hanya tidur tujuh jam. Studi ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara lama tidur dan perkembangan kanker kolorektal (kanker usus besar), terutama di kalangan orang-orang yang kelebihan berat badan atau yang suka mendengkur.

Karena itu, diyakini bahwa apnea tidur obstruktif (gangguan pernapasan saat tidur) dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki apnea tidur obstruktif, cenderung tidur lebih lama karena tidur mereka terganggu, yang membuat mereka lelah.

"Dari hasil penelitian ini, kami menemukan peningkatan resiko antara pendengkur reguler yang tidur untuk waktu yang cukup lama dapat mengalami kekurangan oksigen (apnea obstruktif) yang dapat menyebabkan resiko kanker," kata Dr Xuehong Zhang, dari Departemen Kedokteran di Harvard Medical School, seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (19/5). Dr Xuehong Zhang merupakan pemimpin dalam penelitian itu.

Penyebab umum apnea tidur obstruktif adalah kelebihan berat badan, dan mendengkur keras adalah gejala umum dari kondisi tersebut.

SEBUAH penelitian dari Departemen Kedokteran di Harvard Medical School menyimpulkan bahwa seorang pendengkur yang tidur lebih dari sembilan jam lebih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News