Mendengkur Lebih Beresiko Terkena Kanker Usus
Senin, 20 Mei 2013 – 11:57 WIB
SEBUAH penelitian dari Departemen Kedokteran di Harvard Medical School menyimpulkan bahwa seorang pendengkur yang tidur lebih dari sembilan jam lebih lebih mungkin terkena kanker usus dibandingkan pendengkur yang hanya tidur tujuh jam. Studi ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara lama tidur dan perkembangan kanker kolorektal (kanker usus besar), terutama di kalangan orang-orang yang kelebihan berat badan atau yang suka mendengkur. Penyebab umum apnea tidur obstruktif adalah kelebihan berat badan, dan mendengkur keras adalah gejala umum dari kondisi tersebut.
Karena itu, diyakini bahwa apnea tidur obstruktif (gangguan pernapasan saat tidur) dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki apnea tidur obstruktif, cenderung tidur lebih lama karena tidur mereka terganggu, yang membuat mereka lelah.
Baca Juga:
"Dari hasil penelitian ini, kami menemukan peningkatan resiko antara pendengkur reguler yang tidur untuk waktu yang cukup lama dapat mengalami kekurangan oksigen (apnea obstruktif) yang dapat menyebabkan resiko kanker," kata Dr Xuehong Zhang, dari Departemen Kedokteran di Harvard Medical School, seperti dilansir laman Daily Mail, Minggu (19/5). Dr Xuehong Zhang merupakan pemimpin dalam penelitian itu.
Baca Juga:
SEBUAH penelitian dari Departemen Kedokteran di Harvard Medical School menyimpulkan bahwa seorang pendengkur yang tidur lebih dari sembilan jam lebih
BERITA TERKAIT
- Indonesia Pegang Peran Penting dalam Seminar Estetika Internasional, Diinisiasi Dokter Teguh
- 270 Ribu Orang Indonesia Buta karena Kerusakan Kornea
- Aileen Seto Memadukan Keahlian dan Teknologi Mutakhir dalam Dunia Kecantikan
- Manjakan Konsumen, Bihunku dan Bakso Malang Karapitan Berkolaborasi
- Turunkan Berat Badan dengan Mengonsumsi 4 Minuman Ini
- 3 Manfaat Rutin Minum Teh Serai, Tekanan Darah Bakalan Ambyar