Mendes PDTT Menargetkan 88 Persen BLT Terserap oleh Petani
Di mana, basis ekonomi nasional memiliki determinasi pada bidang pertanian yang secara empirik, aktifitasnya lebih terkonsentrasi di kawasan pedesaaan.
"Sebagaimana keterangan Sosiolog Rahardjo yang mengutip Pakar Pedesaan Amerika Serikat, Paul H Landis, bahwa desa dapat didefiniskan sebagai suatu lingkungan (ekonomi) yang penduduknya tergantung pada pertanian. Dan kebetulan, pedesaan itu sendiri merupakan lokus utama dari tujuan kebijakan yang dibidani Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi saat ini," paparnya.
Hal inilah yang akhirnya jadi inisiatif Gus Menteri, menjadikan petani dan buruh tani sebagai prioritas penerima bantuan BLT.
"Apalagi ketahanan pangan sangat bergantung pada bagaimana produktifitas pertanian desa. Dan desa adalah lumbung ketahanan pangan yang sesungguhnya yang bisa menopang ketahanan pangan nasional," pungkasnya.
Diketahui, Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah merilis data sebanyak 6.862.968 petani dan buruh tani serta 315.028 nelayan dan buruh nelayan telah menerima BLT terhitung sejak 14 Juli 2020. Selebihnya, 156.954 buruh pabrik, 69.532 guru dan 394.345 pedagang atau pelaku UMKM.(jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Mendes PDTT menargetkan 88 persen anggaran BLT terserap guna membantu petani dan buruh tani.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- PNM Dorong Pengembangan Usaha Petani Kopi Kintamani lewat 2 Strategi
- TJSL PELNI Resmikan Desa Mandiri Penghasil Sayur di Cianjur
- PTPN Group Berkolaborasi Lakukan 3 Program Ketahanan Pangan
- Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi kepada Petani