Mendes Yandri Optimistis Target Ketahanan Pangan Tercapai Berkat Dukungan Stakeholder
Menko Zulhas mengatakan kerja sama yang baik akan memudahkan Indonesia menjadi negara maju selambat-lambatnya pada 2045 yang diawali dengan kemampuan negara untuk memenuhi setiap kebutuhan pangan hingga energi.
Tidak hanya itu, seluruh gabah dan jagung hasil panen para petani yang tidak diserap pasar akan dibeli pemerintah dengan harga yang menguntungkan.
"Presiden memerintah menteri-menterinya jangan cengeng, jangan minderan, jangan pesimis. Yakin dulu usaha dulu maka kami putuskan kita tidak impor lagi. Mulai besok berlaku tidak impor beras, gula, jagung, garam," tutur Menko Zulhas dengan optimis.
Sekadar informasi, rapat terbatas ini bertujuan untuk menyatukan persepsi seluruh kementerian atau lembaga erkait beserta pemimpin daerah dalam mewujudkan swasembada pangan yang ditargetkan terwujud Presiden Prabowo Subianto pada 2027.
Kerja sama dan kolaborasi yang kuat antarpihak tersebut diyakini dapat mewujudkan tidak hanya Indonesia bebas dari impor semua bahan pangan, namun juga tercapainya swasembada energi serta hilirisasi, program prioritas pemerintah saat ini.
Beberapa hal yang dibahas yakni jaringan irigasi Jawa Tengah, distribusi pupuk bersubsidi, pendayagunaan penyuluh pertanian, pemberdayaan peternak lokal untuk MBG, perbaikan budidaya ikan, ketersediaan dan harga pangan, penyediaan bibit unggul, ekonomi sirkular sampah dan limbah, dan rehabilitasi mangrove dan silvofishery. (mrk/jpnn)
Presiden Prabowo menargetkan swasembada pangan terwujud di 2027, Mendes Yandri optimistis target itu tercapai
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Minta Diangkat PNS, PPPK Penyuluh Siap Kawal Swasembada Pangan Secepat-cepatnya
- Dukung Ketahanan Pangan, Kemdiktisaintek Galakkan Riset & Inovasi Benih Unggul
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- HPP Gabah dan Jagung Naik, Saleh: Ini Bukti Kecintaan Prabowo kepada Petani
- Kabar Gembira untuk Petani, Prabowo Naikkan Harga Gabah dan Jagung
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi