Mendikbud Abaikan Dulu Desakan Mundur

Mendikbud Abaikan Dulu Desakan Mundur
Mendikbud Abaikan Dulu Desakan Mundur
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Haryono Umar mengatakan, investigasi KLB unas 2013 sudah berjalan. "Jauh sebelum adanya kabar unas molor, kita sudah investigasi terkait urusan tender percetakan," katanya. Upaya itu diambil setelah muncul laporan masyarakat bahwa ada kejanggalan dalam penetapan pemenang tender percetakan unas untuk keenam paket soal ujian.

"Setelah ada kasus unas mundur, investigasi kita perluas dan diperdalam lagi di PT Ghalia," ujar mantan pimpinan KPK itu. Haryono mengatakan, saat ini investigasi menyasar dulu di dapur panitia lelang. Dia mengatakan investigasi di percetakan menunggu seluruh naskah ujian selesai dikirim dulu. Haryono tidak mau investigasi ini merugikan siswa peserta unas.

Haryono mengatakan tetap akan menjalankan investigasi secara independen, walaupun objek pemeriksaan itu internal kemendikbud sendiri. Dia mengatakan akan mengeluarkan rekomendasi penjatuhan sanksi kepada pegawai-pegawai dan pejabat jika terbukti ada indikasi curang dalam menjalankan tender. "Ini urusan uang negara. Baik itu eselon 1 yang setingkat dengan saya, atau pegawai di eselon bawahnya, tetap akan kita proses secara independen," tutur Haryono.

Dia mengatakan belum berani berspekulasi terkait kecurangan tender. Termasuk terkait kabar jika PT Ghalia ini memiliki kedekatan dengan pihak-pihak tertentu sehingga bisa memenangi tender unas dengan harga proyek tertinggi, yakni Rp 22,4 miliar. "Hasil investigasi terbuka untuk masyarakat, kita sampaikan apa adanya. Setelah nanti kami laporkan dulu ke Menteri," katanya.

JAKARTA--Kejadian luar biasa (KLB) Unas 2013 akhirnya menuai banyak kecaman dari masyarakat pelaku pendidikan. Bahkan tidak sedikit yang mendesak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News