Mendikbud: Bahasa Indonesia Harus Go International

jpnn.com - JAKARTA- Sejak diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada 1 September, Gedung Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud makin ramai dikunjungi guru-guru maupun mahasiswa.
Bahkan mahasiswa asing pun datang ke Gedung Bahasa untuk mempelajari Bahasa Indonesia.
Gedung bahasa yang mulai direnovasi gedung sejak 1 Januari 2014—1 Januari 2015, kemudian renovasi interior gedung dan sarana pendukung sejak1 Januari 2015—1 Desember 2015 ini sudah menghasilkan banyak produk.
Antara lain, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V yang akan diluncurkan pada Oktober 2016 (bertepatan dengan Bulan Bahasa), tesaurus, glosarium, majalah, jurnal dan ensiklopedi sastra.
Sementara itu, layanan yang telah diberikan oleh Badan Bahasa antara lain Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) serta Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Pendampingan dalam Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan Dokumen Negara.
Mendikbud sendiri menyatakan, pemerintah menargetkan bahasa Indonesia harus menjadi bahasa pengantar di dunia internasional. Itu sebabnya berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengangkat pamor bahasa Indonesia. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa asing untuk belajar bahasa Indonesia.
"Anak-anak kita jangan hanya terfokus pada penguasaan bahasa Inggris. Bahasa Indonesia harus go international. Saya gembira, Gedung Pusat Bahasa bukan hanya sekadar gedungnya yang bagus tapi banyak pengunjungnya juga," tandas Muhadjir, Senin (5/9). (esy/jpnn)
JAKARTA- Sejak diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada 1 September, Gedung Badan Pengembangan dan Pembinaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Kolaborasi RSIJCP, FKUI, dan RSCM Dorong Inovasi Medis dan Pendidikan Kedokteran