Mendikbud: Belajar Sejarah Lebih Mudah dengan Metode Role Play

jpnn.com - JAKARTA--Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran sejarah karena banyak menghafal.
Hal ini, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, jadi tantangan bagi dunia pendidikan bagaimana membuat siswa mencintai dan memahami sejarah dengan mudah.
"Sejarah akan mudah dihayati anak-anak dengan berbagai macam metode. Salah satunya metode untuk penghayatan makna sejarah terutama pendidikan karakter adalah role playing atau permainan peran," kata Menteri Muhadjir saat membuka Konferensi Nasional Sejarah X di Jakarta, Senin (7/11).
Dijelaskan Muhadjir, pembelajaran melalui permainan peran akan memudahkan siswa menghayati sejarah masa lampau hingga saat ini.
Dalam setiap episode sejarah, siswa akan memerankannya di panggung dengan bimbingan guru.
"Dengan memerankan tokoh dalam episode sejarah, siswa akan mudah menghayati tanpa harus menghapal," ujarnya.
Sedangkan guru harus menjelaskan tentang nilai-nilai apa dari setiap episode sejarah yang diperankan siswa.
Menurut Muhadjir, metode permainan peran ini sudah dimulai di sejumlah sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. (esy/jpnn)
JAKARTA--Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran sejarah karena banyak menghafal. Hal ini, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadir di Jakarta, Turkish University Fair 2025 Diminati Pelajar dan Masyarakat
- HaiGuru Komitmen Tingkatkan Kompetensi Guru, Kuasai Teknologi AI
- PIS Buka Program Beasiswa Crewing Talent Scouting untuk Memperkuat SDM Pelaut
- SPMB 2025: Jalur Prestasi Jenjang SMP dan SMA Ditambah
- UTBK-SNBT 2025 Bocor, Peserta Pasang Kamera di Behel Gigi, Kuku dan Kancing
- Pameran Pendidikan Turki Terbesar Hadir di Jakarta, Ada 25 Kampus Ternama