Mendikbud: Di Daerah Terpencil, yang Terpenting Sekolah

jpnn.com - SORONG - Saat mengadakan kunjungan ke Sorong Papua, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh pun menjelaskan kepada penduduk sekitar tentang pentingnya pendidikan. Menurut dia, di daerah terpencil, hal yang paling penting dan berharga adalah sekolah. Meskipun usia seseorang sudah lebih tua dari usia sekolah, mereka harus tetap sekolah.
"Berapapun usianya, yang terpenting adalah sekolah," ujar Mendikbud dalam kunjungannya ke Sorong, Papua Barat, Senin.
Dia lantas menjabarkan, pemerintah akan terus memperhatikan pendidikan di daerah pelosok. Salah satunya dengan mengadakan program Sarjana Mengajar di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Dalam program tersebut, pemerintah mengirimkan guru-guru untuk mengajar di daerah terpencil.
Menurutnya, pengiriman guru itu sudah dilakukan sejak empat tahun yang lalu. Guru SM3T adalah guru lintas batas yang mempunyai idealisme dan nasionalisme yang tinggi.
Sebenarnya, Kemendikbud mengetahui bahwa kondisi sekolah banyak tidak sesuai standar. "Misalnya jumlah murid kurang. Satu sekokah hanya sembilan orang hingga ruang kelas yang sedikit."
Dia mengharapkan dengan adanya program SM3T layanan akses pendidikan bisa dijangkau masyarakat di pelosok. Pendidikan di pelosok sama pentingnya dengan pendidikan di Jakarta.
Menurutnya, mengirim guru ke daerah pelosok dan terpencil bukan semata-mata untuk pemerataan, tetapi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. (ant/rr/mas)
SORONG - Saat mengadakan kunjungan ke Sorong Papua, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh pun menjelaskan kepada penduduk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lestari Moerdijat Tekankan Transparansi Penyaluran Beasiswa PIP Harus Dikedepankan
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak