Mendikbud Dinilai Belum Siap Garap Kebudayaan
Selasa, 25 Oktober 2011 – 19:14 WIB

Mendikbud Dinilai Belum Siap Garap Kebudayaan
JAKARTA—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dinilai belum siap diberi beban dengan bergabungnya kebudayaan di dalam tubuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Anggota Komisi X DPR RI, Raihan Iskandar mengungkapkan, hal ini dibuktikan dari hasil presentasi Mendikbud mengenai kebudayaan bersama dengan Komisi X beberapa hari yang lalu. “Ternyata, Kemdikbud juga belum ada pembahasan mengenai anggaran kebudayaan bersama dengan Kemenkeu. Ini kan tandanya Kemenkeu juga belum tanggap. Harusnya seorang menteri itu harus bisa membaca situasi. Akhirnya kami menilai, reformasi birokrasi yang selama ini didengungkan, belum ada buktinya sedikitpun,” paparnya.
“Ketika Mendikbud melakukan presentasi di dalam raker bersama Komisi X, nampaknya belum ada kesiapan. Menteri seakan-akan hanya menganggap pindahnya kebudayaan ini hanya pindah begitu saja. Kalau begini kan sayang sekali,” ungkap Raihan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (25/10).
Baca Juga:
Raihan mengatakan, penggabungan kebudayaan ini bukanlah hanya sebatas memindakan 2 direktorat jenderal (Ditjen) kebudayaan di tubuh Kemdikbud saja. Tetapi juga harus ada penanganan serius, khususnya dalam masalah penyerahan anggaran.
Baca Juga:
JAKARTA—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dinilai belum siap diberi beban dengan bergabungnya kebudayaan di dalam
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025