Mendikbud: Jakarta International School Kurang Ajar

jpnn.com - JAKARTA - Tim pemeriksa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ditolak masuk ke Jakarta International School (JIS). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, menilai pengelola JIS telah bertindak kurang ajar dengan menolak timnya.
"Kalau tim kami ditolak ya kurang ajar ya, sanksi apa bagi orang kurang ajar. Kami selidiki semua dulu baru bisa memberikan (sanksi)," ujar Nuh kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/4).
Nuh belum bisa menentukan sanksi apa yang akan diberikan kepada JIS terkait indikasi kelalaian pada kasus kekerasan seksual terhadap seorang siswa TK di sekolah bertaraf internasional itu.
Sanksi akan diputuskan setelah Nuh menerima laporan dari tim pemeriksa. Ia memperkirakan, hasil pemeriksaan akan diketahui dalam waktu paling lama satu bulan.
"Saya belum tahu, itu kita berikan tim menyelidiki dalam satu bulan, harus selesai semua," ujarnya.
Mendikbud menambahkan, timnya akan meneliti keabsahan izin operasional TK JIS. Ia mengakui bahwa izin operasional sekolah elit di selatan Jakarta itu terancam dicabut jika terbukti lalai.
"Sanksi apapun mungkin termasuk sanksi terbesar bagi penyelennggara pendidikan dicabut izinnya," tandas Nuh. (dil/jpnn)
JAKARTA - Tim pemeriksa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ditolak masuk ke Jakarta International School (JIS). Menteri Pendidikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pelajar Indonesia Raih Prestasi Gemilang dalam Ujian Cambridge International
- Berkontribusi Menekan Prevalensi Penyakit Kronis, Prodia Gelar Seminar Dokter Nasional
- Oneject Indonesia Luncurkan Mesin Hemodialisa & Kantong Cuci Darah, Menkes Bilang Begini
- Pemkot Sukabumi Tak Izinkan Kegiatan Pasar Kaget Selama Ramadan
- Setelah Ikut Retret, Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana Siap Sinergikan Program Pusat dan Daerah
- Keluarga Almarhumah Kesya Lestaluhu dan Kepala Suku Biak Mengadu ke Komnas Perempuan