Mendikbud Kangen Jadi Wartawan

jpnn.com - Di masa mudanya, Muhadjir Effendy pernah menjadi wartawan. Dia mendirikan surat kabar kampus di Universitas Muhammadiyah Malang dengan nama Bestari pada 1986.
”Surat kabar yang dibiayai kampus, tapi isinya malah mengkritisi kampus dan pemerintah,” katanya, lantas tertawa.
Saat itu, papar Muhadjir, surat kabar kampus punya pengaruh besar. Selain dibaca kalangan mahasiswa, surat kabar tersebut menjadi konsumsi masyarakat luar kampus.
”Media mainstream memilih bermain aman karena takut diberedel. Kami dari pers mahasiswa Bestari, Ganesha (ITB), Bulaksumur (UGM), dan Salemba (UI) membentuk jaringan yang bahkan produksinya mampu mengalahkan oplah media cetak saat itu,” terangnya.
Dia juga pernah ditawari Dahlan Iskan untuk menjadi wartawan Jawa Pos Koran di Malang. ”Saya ditelepon langsung. Tapi, saya keburu diangkat jadi PNS. Masa-masa menjadi wartawan itu yang kadang membuat kangen,” ujarnya. (han/c11/ayi)
Di masa mudanya, Muhadjir Effendy pernah menjadi wartawan. Dia mendirikan surat kabar kampus di Universitas Muhammadiyah Malang dengan nama Bestari pada 1986.
Redaktur & Reporter : Adil
- Teror Kepala Babi untuk Jurnalis Tempo, Hasan Nasbi: Dimasak Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Kebebasan Pers Harus Dilindungi, Intimidasi Tak Bisa Ditolerasi
- Aksi Demo Tolak Pengesahan RUU TNI: Wartawan Dipukuli, Massa Aksi Rusak Rumah Makan
- Kapolri & Wartawan Kompak Bagikan Takjil ke Masyarakat
- Mendes Yandri Berkolaborasi dengan PP Muhammadiyah Kuatkan Ekonomi dan Dakwah di Desa
- Fikri Jufri