Mendikbud: Lulusan SMK Jangan Hanya Jadi Tukang Kopi?
jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diminta tidak hanya menghasilkan lulusan yang jadi tukang kopi.
Menyiapkan kopi, menyajikan kopi, dan jadi tukang fotocopy.
Ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat peluncuran Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 2 (LSP P2) di Kantor Kemendikbud, Senin (13/3).
"Sesuai amanat Presiden Jokowi, Kemendikbud harus menguatkan sekolah kejuruan termasuk lembaga kursus. Menyiapkan sekolah kejuruan yang terampil dan tidak hanya jadi tukang kopi," ujarnya.
Penyiapan lulusan SMK yang terampil lanjut Muhadjir, tidak lepas dari penyediaan guru berkualitas.
Baik dari aspek pengusaan materi bidang studi, ketrampilan mengajar, kewirausahaan, dan ketrampilan dalam bidang kejuruan yang dimiliknya.
Itu sebabnya, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud akan melakukan uji kompetensi keahlian bagi guru produktif di SMK melalui sertifikasi kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
"Jadi guru diharapkan bisa membentuk dan menjadikan lulusan SMK yang memiliki kompetensi kerja sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri," terangnya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diminta tidak hanya menghasilkan lulusan yang jadi tukang kopi.
- Mendikdasmen Ungkap Skema Baru agar Lulusan SMK Terserap Dunia Kerja
- Kemendikbudristek & Kemendag Siapkan Lulusan SMK Jadi Bagian Rantai Pasok Industri
- Kisah Inspiratif Ulfatun Nikmah, Anak Tukang Ukir & Lulusan SMK yang Raih Gelar Magister FEB UGM
- SMK Gratis Harus Menjamin Mutu Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri
- Konsep Link and Match, Ganjar: 100 Persen Lulusan Diterima Kerja Bukan Mimpi Siang Bolong
- Gus Muhdlor Beberkan Trik untuk Tekan Pengangguran Lulusan SMK di Sidoarjo