Mendikbud: Mereka Kalah dengan Anak Pejabat Karena Sistem Jatah
jpnn.com, JAKARTA - PB PGRI mendukung kebijakan zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang diberlakukan pemerintah.
Kebijakan tersebut dinilai sebagai main gate (pintu gerbang) dalam mendorong pendidikan nasional yang bermutu dan dijangkau semua kalangan.
"Kami apresiasi Kemendikbud yang memberlakukan sistem zonasi dalam bentuk PPDB. Ini merupakan upaya memberikan akses luas bagi peserta didik, mendorong pemerataan, dan kualitas sejalan dengan harapan Unesco walaupun dalam masa transisi ini masih menyimpan sejumlah persoalan teknis," kata Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi, Kamis (13/7).
Dia berharap kebijakan itu disertai dengan peningkatan sarana dan prasarana, kompetensi pendidikan, penguatan manajemen sekolah, dan perubahan model pemberian bantuan yang merata untuk semua sekolah terutama di daerah-daerah.
Bantuan tidak dikompetisikan agar menjadi pendorong peningkatan kualitas sekolah-sekolah di daerah yang masih rendah.
"Zonasi dalam PPDB memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi sebagai bentuk apresiasi dan motivasi," ucapnya.
Di sisi lain, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, sistem zonasi dalam PPDB membantu siswa miskin yang cerdas masuk sekolah negeri yang bagus.
Selama ini, banyak peserta didik yang tidak mampu harus gigit jari dengan sistem yang ada.
PB PGRI mendukung kebijakan zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang diberlakukan pemerintah.
- Sukarelawan Prabowo-Gibran Usulkan Perluasan Zonasi Pendidikan hingga Tingkat Provinsi
- Simak Pendapat 3 Cawagub Jakarta soal Sistem Zonasi PPDB
- Selama Sistem Zonasi PPDB, 2 Tahun SMP Swasta Ini Tak Dapat Siswa Baru
- Anies Akan Atasi Masalah Zonasi dengan Menyetarakan Sekolah Swasta dan Negeri
- Ganjar Bangun Sekolah Vokasi Untuk Jawab Persoalan Sistem Zonasi PPDB
- PPDB Zonasi Bermasalah, Pemerintah Siapkan Sistem Seleksi Terbaru