Mendikbud Minta Masuk SMA Tanpa Tes Tulis

Karena Pelaksanaan Unas Semakin Kredibel

Mendikbud Minta Masuk SMA Tanpa Tes Tulis
Mendikbud Minta Masuk SMA Tanpa Tes Tulis
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta nilai ujian nasional (unas) SMP/sederajat dijadikan acuan penerimaan siswa baru di jenjang SMA/sederajat. Pengelola SMA diharapkan tidak perlu repot-repot lagi menjalankan ujian tulis untuk saringan masuk.

 

Permintaan menghapus ujian tulis masuk SMA dan digantu seleksi hasil unas ini disampaikan langsung oleh Mendikbud Mohammad Nuh. "Kementerian terus meningkatkan objektivitas pelaksanaan unas, sehingga nilainya itu juga bisa dipercaya," kata menteri asal Surabaya itu.

 

Jika ada SMA yang masih menjalankan ujian tulis sebagai saringan masuk siswa baru, berarti tidak mempercayai nilai rapor dan melakukan pemborosan anggaran. Namun pihak Kemendikbud tidak bisa berbuat tegas karena kebijakan pendidikan mulai dari jenjang SD hingga SMA diotonomikan ke pemda. Kemendikbud hanya sebatas menghimbau saja.

 

Nuh mencontohkan jika pengelola SMA sudah bisa mencontoh sistem saringan masuk nasional yang dilakukan perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Untuk masuk PTN dari saringan nasional, calon mahasiswa sudah tidak perlu lagi repot-repot mengikuti ujian tulis. "Formulanya ketika output (akan lulus) menjalni tes tulis, maka input-nya (penerimaan jenjang berikutnya) tidak perlu tes tulis lagi," kata mantan rektor ITS itu.

 

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta nilai ujian nasional (unas) SMP/sederajat dijadikan acuan penerimaan siswa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News