Mendikbud Muhadjir Adopsi Sistem Zonasi Pendidikan di Jawa Timur
.jpg)
jpnn.com, SURABAYA - Gagasan sistem zonasi terhadap penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA di Jawa Timur dianggap dapat meratakan pendidikan.
Pemprov Jatim mengklaim gagasan tersebut telah disetujui dan diadopsi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, saat itu dirinya dihubungi oleh Mendikbud Muhadjir Effendi soal sistem zonasi. Mendikbud Muhadjir akan menggunakan sistem tersebut secara nasional.
”Saya bangga, karena Jatim dipakai sebagai proyek percontohan. Sistem ini sebenarnya sangat terkoneksi dengan program UNBK,” ujar gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (17/5).
Sistem zonasi ini bertujuan untuk memeratakan pendidikan di Jatim. Dalam artian tidak ada lagi sekolah unggulan dan tertinggal.
Selain juga memudahkan siswa untuk mendapatkan sekolah dan tidak perlu mengeluakan uang transport yang besar.
Begitu pula tidak ada lagi sekolah yang kekurangan siswa, padahal disisi lainnya ada sekolah yang sampai menolak siswa.
”Kami akan menekan sekecil apapun kemungkinan adanya sekolah yang tidak mendapat siswa. Namun, disatu sisi ada yang siswanya sampai membludak, selain memudahkan siswa mendapatkan sekolah,” bebernya.
Gagasan sistem zonasi terhadap penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA di Jawa Timur dianggap dapat meratakan pendidikan.
- Tabrakan Bus vs Mobil di Jawa Timur Menewaskan 7 Orang
- Menko Polkam Budi Gunawan Tinjau Arus Balik Idulfitri 2025 di Jawa Timur
- Pria di Blitar Bacok Mantan Istri
- Info Anyar Kemendikdasmen soal Jadwal SPMB 2025, 4 Jalur Utama, Wali Murid Bersiap
- PPDB Diganti SPMB, Mendikdasmen Mengeklaim Ada Hal Baru
- 4 Jalur Sistem Baru PPDB, Prestasi Non-akademik Ditambah