Mendikbud Nadiem Bantah Pendapat Jusuf Kalla Soal Dampak UN Dihapus
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, membantah pendapat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), bila Ujian Nasional atau UN dihapus maka akan membuat generasi bangsa jadi lembek.
"Enggak sama sekali, karena UN itu diganti assesment kompetensi di 2021," jawab Nadiem saat dimintai tanggapan atas pandangan JK, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/12).
Bos Gojek ini justru optimistis dengan penghapusan ujian nasional dan diganti dengan assesment kompetensi, itu akan lebih menantang.
"Malah lebih me-challenge sebenarnya. tapi yang me-challenge itu bukan muridnya, itu buat sekolahnya untuk segera menerapkan hal-hal di mana pembelajaran yang sesungguhnya terjadi, bukan penghafalan," tutur Nadiem.
"Ada pembelajaran, ada penghafalan. Itu hal yang berbeda," tegas pria yang diangkat menjadi menteri dalam usia 35 tahun ini.
Terkait teknis penghapusan ujian nasional tersebut, Nadiem menyebutkan tahapannya baru dilakukan pada 2021 mendatang.
"(Nanti) 2021. 2020 masih lanjut UN, 2021 jadi assesment kompetensi dan survei karakter. Assesment kompetensi enggak berdasar mata pelajaran. Berdasarkan numerasi literasi dan juga survei karakter," jelasnya. (fat/jpnn)
Mendikbud Nadiem Makarim, membantah pendapat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, jika Ujian Nasional atau UN dihapus, maka akan membuat generasi bangsa jadi lembek.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Nadiem Makarim Titipkan Guru, Dosen, Tendik & Pegiat Seni kepada Menteri Baru, Mengharukan
- JK Sebut Pemerintah Bisa Jatuh Kalau Anggaran 20 Persen Buat Pendidikan Diturunkan
- Sejumlah Tokoh Hadiri Peluncuran Buku Karya Dede Yusuf, Berikut Daftar Namanya
- Nadiem Makarim: Indonesia Melakukan Transformasi Pendidikan Besar-besaran Dalam 5 Tahun
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas
- JK Ajak Kader KBPII Jangan Hanya Jadi Politikus