Mendikbud Nadiem Ingin Mahasiswa Tangani Proyek di Desa
Salah satu kebijakan Kampus Merdeka adalah memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk memilih kegiatan di luar program studinya selama tiga semester. Beragam kegiatan yang bisa dipilih di antaranya Proyek Desa, Riset, Magang/Praktik Kerja, Pertukaran Pelajar, Wirausaha, Mengajar di Sekolah, Proyek Kemanusiaan, dan Proyek Independen.
"Kalau satu dua bulan itu sulit. Kalau enam bulan, itu baru berdampak. Masyarakat juga melihat bahwa itu adalah sesuatu yang serius," ungkap Mendikbud.
Nadiem mengajak semua pihak untuk mendukung program kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan kebahagiaannya karena program pemberdayaan masyarakat desa bersama perguruan tinggi yang selama ini dijalankan bersama Fortides mendapatkan angin segar dengan adanya kebijakan Kampus Merdeka.
"Saya mengajak kampus untuk kembali ke desa. Karena hampir semua Rektor yang hadir di sini berasal dari desa," ujar Menteri Desa PDTT.
Mendes PDTT optimistis program Kampus Merdeka Proyek di Desa akan dapat menyelesaikan permasalahan di desa.
"Kami ingin segera bisa melaksanakan Kampus Merdeka Proyek di desa," ujar Abdul Halim Iskandar. (esy/jpnn)
Mendikbud Nadiem Makarim menekankan pentingnya mahasiswa smengerjakan proyek di desa.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Mendes Yandri Ajak Kader Muhammadiyah Bersinergi Memajukan Seluruh Desa di Indonesia
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- Program TEKAD Berdampak Signifikan Bagi Peningkatan Pendapatan Keluarga
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- Mahasiswa Binus Kenalkan Prototipe Mobil Listrik Terbaru, Lihat Tuh
- Hadiri Kick Off HKSN 2024, Mendes Yandri Ajak Masyarakat Suburkan Jiwa Gotong Royong